Dalam hidup ini, manusia mana pun pasti ingin hubungan pertemanan maupun percintaan yang dijalaninya bisa selalu harmonis. Hanya saja, hidup tak selalu menuruti keinginan. Pertemanan yang tadinya sangat rekat, harus kandas. Percintaan yang tadinya sangat erat harus putus.
Yang paling menyakitkan jika kandas atau putusnya itu tanpa ada penjelasan sama sekali, hilang gitu aja. Meminjam istilah yang sekarang sedang populer, ghosting.
Meskipun ghosting sebaiknya dihindari karena bisa menyakiti perasaan orang lain, ternyata ada kalanya ghosting itu perlu lho. Contohnya pada situasi di bawah ini.
1. Saat kamu dibohongi
Saat ini orang mudah sekali berteman lewat media sosial. Jika kamu merasa bahwa dia membohongi kamu, misalnya profil fotonya mencurigakan, seperti bukan miliknya. Atau dia sering mengelak ketika diminta untuk video call sehingga kamu bisa benar-benar melihat wajahnya.
Untuk kasus seperti ini, maka sah-sah saja jika kamu ghosting. Untuk apa membuang-buang waktu pada seorang pembohong.
2. Saat kamu dikirimi konten tidak pantas
Kamu boleh untuk ghosting jika teman atau gebetanmu mengirim konten yang tidak pantas. Baik konten asusila, maupun konten yang membuatmu merasa tidak aman.
3. Kamu mendapat firasat buruk tentangnya
Sebagai manusia yang baik, kita memang diharuskan untuk bersikap ramah dan tidak menyakiti orang lain. Namun, ada kalanya kamu mendapat firasat buruk terhadap sesuatu, termasuk terhadap orang yang belum begitu kamu kenal.
Jika demikian, ikuti hati nuranimu. Putuskan kontak sama sekali dengannya, Jangan sampai karena kamu ingin terlihat baik, malah akan mengancam keselamatan dirimu sendiri.
4. Orang yang tidak serius menjalani hubungan denganmu
Saat seseorang melakukan pendekatan, ia akan berusaha memberikanmu perhatian. Hal ini untuk menunjukkan bahwa dia memang serius denganmu.
Jika yang kamu dapati justru sebaliknya, telepon jarang diangkat, rencana temu selalu gagal karena dia sibuk mengerjakan hal lain, sering menghilang tanpa kabar, maka untuk apa diteruskan.
Ghosting malah diperlukan sebagai bahan introspeksi dia. Gimana ada yang mau jadi pasangannya, kalau di awal-awal saja sudah terlihat gelagatnya yang tidak berkomitmen.
5. Tidak bisa mengerti meski sudah dijelaskan dengan sopan
Apabila kamu tidak tertarik berteman atau menjalin percintaan dengan seseorang, dan kamu sudah berusaha sesopan mungkin menjelaskannya, tapi dia tak kunjung paham, ya sudah ghosting saja.
Bukan bermaksud jahat, tapi ada kalanya kamu tidak bisa memaksakan kecocokan. Jika dipaksakan hanya akan membuat kamu dan dia menderita.
Ghosting memang tidak mengenakkan, baik bagi si penerima, maupun bagi kamu sendiri, karena biasanya menimbulkan rasa bersalah. Namun jika kamu menemukan situasi seperti di atas, tak usah merasa bersalah untuk melakukan ghosting. Terkadang hal yang tak mengenakkan itu perlu juga dilakukan.