Olimpiade Tokyo yang akan dilaksanakan pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021 di Jepang membuat sebagian rakyat negeri matahari terbit itu khawatir, penyebabnya apalagi kalau bukan karena pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia saat ini.
Walau begitu, komite penyelenggara tetap bersikeras bahwa Olimpiade akan berjalan dengan aman karena mereka sudah mempersiapkan screening ketat untuk semua atlet yang akan datang dari penjuru dunia, juga pada tim official atlet.
Pihak komite penyelenggara juga berencana akan membagikan 160 ribu kondom kepada para atlet sebagai suvenir. Namun mereka berkilah bahwa tujuan diberikannya kondom itu untuk dipakai di wisma atlet Olimpiade Tokyo.
Menurut komite penyelenggara Olimpiade, pemberian kondom bermaksud untuk menumbuhkan kesadaran atlet pada bahaya virus HIV. Mereka wajib membawa pulang kondom yang diberikan dan bukannya dipakai di sana saat ajang olahraga dunia itu berlangsung.
Mengutip laman Mothership, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memang berencana menjadikan ajang Olimpiade sebagai platform untuk mengatasi masalah HIV AIDS yang seperti terlupakan sejak pandemi Covid-19. Masalah pembagian suvenir kondom sendiri sudah dijelaskan pada Februari 2021 lalu oleh IOC.
Dalam mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19, IOC juga memperhatikan tentang aturan jaga jarak yang akan disosialisasikan kepada para atlet yang akan datang dan bertanding.
Para atlet tersebut nantinya akan dilarang bersosialisasi, berpelukan, tos dan berjabat tangan dengan atlet lainnya. Mereka juga akan dipantau ketat dan dicatat kemana pergi selama di Jepang.
Mereka hanya boleh ke lokasi pertandingan, lokasi latihan, dan 'lokasi tambahan terbatas'. Tidak bisa seenaknya pergi ke tempat yang diinginkan seperti pusat kebugaran, kawasan wisata, toko, restoran, dan bar.
Jika ketahuan melanggar, mereka bisa mendapat sanksi bahkan bisa ditendang dari ajang Olimpiade.