Striker Prancis Kylian Mbappe dikabarkan akan meninggalkan Paris Saint Germain (PSG) ketika kontraknya berakhir pada akhir musim ini, Selasa (5/10/2021).
Pemain berusia 22 tahun itu mengatakan kepada klub Ligue 1 tersebut bahwa dia ingin bergabung dengan Real Madrid selama penutupan musim, namun PSG menolak tawaran klub Spanyol itu.
"Saya sudah cukup lama berada di sepakbola sekarang untuk mengetahui bahwa kebenaran kemarin belum tentu hari ini, atau besok. Jika saya diberitahu bahwa Messi akan pergi. bermain di PSG, saya tidak akan percaya, jadi Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi," kata Mbappe dikutip Reuters, Selasa (5/10/2021).
Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar membentuk apa yang dianggap sebagai trio penyerang paling menarik di dunia sepak bola, tetapi mereka masih kesulitan untuk menyesuaikan diri. Sementara Mbappe menunjukkan rasa frustrasinya terhadap pemain Neymar belakangan ini.
Dalam pertandingan Ligue 1 melawan Montpellier bulan lalu, Mbappe sempat berkata "Gelandangan ini, dia tidak pernah mengoper ke saya,"
Hal itu pun diakui oleh Mbappe. Ia mengatakan, apa yang diucapkan bukanlah sesuatu yang melekat. Ia menilai, hal itu biasa terjadi dalam pertandingan.
"Ya, ya, saya mengatakan itu. Sekarang, ini adalah hal-hal yang terjadi sepanjang waktu di sepak bola. Itu bukan sesuatu yang melekat. Itu sebabnya, segera setelah itu, melihat seberapa besar itu, saya berbicara dengannya tentang hal itu," kata Mbappe.
“Kami telah bertukar banyak kata-kata seperti itu di masa lalu dan kami akan terus melakukannya, karena kami ingin menang, tetapi seharusnya tidak ada perasaan keras. Tidak ada kebencian sama sekali karena saya menghormati pemain. dan pria itu dan saya mengagumi siapa dia," imbuh dia.
Kendati demikian, Mbappe mengaku saat ini ingin fokus pada karir sepakbolanya.
"Saat ini, masa depan saya bukan prioritas saya. Saya sudah membuang banyak energi musim panas ini, dan itu melelahkan,"
Mbappe bersama skuat Prancis tengah mempersiapkan diri untuk turnamen Final Empat Liga Bangsa-Bangsa minggu ini dengan semifinal melawan Belgia pada hari Kamis dan penyerang PSG itu ingin melupakan kekecewaannya di Euro 2020.
Kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss secara efektif membuat juara dunia tersingkir di babak 16 besar dan Mbappe menghadapi kritik keras di Prancis dan pelecehan rasis.
"Yang mengejutkan saya, sekali lagi, dipanggil monyet karena penalti," katanya.
"Itulah mengapa saya menginginkan dukungan, bukan karena saya mengambil penalti di sisi kiri dan (Yann) Sommer menghentikannya. Itu salah saya," tutup dia.