Dalam waktu dekat ini, Indonesia khususnya Jakarta akan menjadi tuan rumah ajang balapan internasional yang diprediksi akan menyaingi kepopuleran Formula 1. Diagendakan pada Juni 2022, Jakarta akan menggelar balapan Formula E. Saat ini arena atau sirkuit balap yang akan digunakan untuk balapan Formula E sedang dikebut pengerjaannya oleh pihak kontraktor agar saat hari H sudah bisa digunakan.
Namun, tahukah kalian di luar pemberitaan segala hal tentang Formula E, selain menggunakan mobil listrik, ternyata ada banyak fakta menarik dari ajang balapan mobil satu kursi ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah delapan fakta menarik Formula E.
1. Memiliki bobot lebih berat dari Formula 1
Dari segi bobot mobil, Formula E menggunakan mobil yang lebih berat jika dibandingkan dengan mobil formula 1. Mobil Formula E memiliki bobot rata-rata sebesar 900 kg, sedangkan bobot mobil Formula 1 adalah sebesar 746 kg. Fakta unik dari bobot Formula E adalah pada baterai yang digunakannya, yaitu dari total berat mobil Formula E dengan bobot sekitar 900 kg, 385 kg adalah bobot baterai.
2. Pembalap menggunakan mobil yang sama
Berbeda dengan Formula 1, mobil yang digunakan pada balapan Formula E adalah sama bagi setiap pembalap atau tim balap. Jadi, setiap tim mendapatkan mobil dengan mesin, ban dan chassis yang sama. Namun, meskipun menggunakan dasar mobil yang sama, masing-masing tim diperbolehkan untuk memodifikasi mobil mulai dari motor listrik, girboks, dan sistem pendingin.
Dengan regulasi menggunakan mobil yang sama, meskipun tiap-tiap tim diperbolehkan untuk memodifikasi mobilnya, jalannya balapan Formula E akan berlangsung dengan sangat ketat, lebih kompetitif, dan aksi saling balap akan lebih banyak disuguhkan ketimbang dengan balapan Formula 1.
3. Pembalap berganti mobil ditengah balapan
Jika pada balapan Formula 1, di tengah balapan pembalap akan memasuki pit stop untuk mengganti ban, tentunya di luar regulasi yang diberlakukan oleh otoritas ajang balap jet darat ini. Saat memasuki pit stop, biasanya pembalap Formula 1 tidak perlu turun dari mobil untuk mengganti ban, melainkan tim mekanik yang akan mengganti ban dan pembalap tetap berada di dalam mobil.
Namun, pemandangan berbeda terlihat pada pit stop balapan Formula E pada empat musim balapan pertama. Jika pada Formula 1 pembalap tetap berada di dalam mobil, maka pada Formula E pembalap akan dengan tergesa-gesa melompat keluar dari mobil dan berlari untuk masuk ke mobil pengganti. Hal ini dikarenakan pada awal musim balapan Formula E diadakan, kapasitas baterai pada mobil tidak cukup untuk menyelesaikan balapan hingga akhir. Namun, mulai dari musim balapan kelima dan seterusnya, kapasitas baterai mobil Formula E diperbesar, sehingga pembalap tidak perlu lagi berganti mobil di tengah balapan.
4. Mobil listrik bersuara bising
Bagi kebanyakan orang yang belum pernah menonton balapan Formula E secara langsung, pasti akan mengira jalannya balapan akan senyap, yaitu suara mesin mobil Formula E terdengar sangat halus dan pelan. Hal ini dikarenakan Formula E menggunakan mobil listrik. Sebenarnya sangat beralasan jika kita menganggap mobil Formula E memiliki suara mesin yang halus, karena pada umumnya kendaraan bermotor listrik memiliki suara yang halus. Namun, pada faktanya mesin mobil Formula E menghasilkan suara yang juga bising seperti Formula 1. Pada saat balapan Formula E berlangsung, suasana di arena balap kurang lebih hampir memiliki kebisingan yang dengan jalannya balapan Formula 1.
5. Memiliki fitur attack mode
Ada yang unik dari balapan Formula E, seperti pada balapan di video game yang memberikan fitur booster, yaitu fitur yang memberikan tenaga tambahan agar mobil melaju lebih cepat, Formula E juga memiliki fitur attack mode yang fungsinya sama dengan booster. Namun, penggunaan attack mode pada Formule E tidak dapat digunakan secara terus menerus selama balapan. Pihak regulator balapan Formula E membatasi pengguna attack mode agar jalannya balapan tidak hanya sekedar perang attack mode.
Mengenai aturan penggunaan fitur attack mode, pihak regulator balapan akan mengumumkan ke seluruh tim yang mengikuti balapan Formula E satu jam sebelum pertandingan dimulai. Pihak regulator akan mengumumkan jumlah, durasi, dan jumlah minimal penggunaan attack mode. Dengan demikian, setiap tim hanya memiliki waktu satu jam untuk membuat strategi penggunaan attack mode pada balapan saat itu untuk mendapatkan hasil balapan yang maksimal. Hal menarik lainnya adalah attack mode ini hanya bisa digunakan setelah melewati lintasan tertentu yang sudah ditetapkan oleh pihak regulator balapan. Jadi, konsep penggunaan attack mode ini sama dengan booster yang ada pada video game.
6. Penonton berperan aktif pada performa pembalap
Untuk menjadi lebih kencang, pembalap Formula E tidak hanya diberikan fitur attack mode. Ada fitur lain di mana penonton atau fans dari ajang balapan ini berperan aktif dalam meningkatkan kecepatan laju mobil suatu pembalap. Diberi nama “FanBoost”, yaitu fitur di mana penonton akan dilibatkan untuk memberikan voting kepada pembalap favoritnya. Hasil dari voting ini akan digunakan sebagai dasar pemberian booster untuk lima pembalap teratas yang menerima hasil voting terbanyak di setiap seri balapan.
Dengan fitur FanBoost ini pihak regulator balapan mengharapkan jalannya balapan akan lebih seru dan kompetitif. Selain dari kemampuan pembalap dan strategi tim. Pihak penonton juga berperan aktif serta ikut andil dalam hasil balapan dengan memberikan voting. Voting bisa berikan enam hari sebelum balapan dan berakhir setelah 15 menit setelah balapan dimulai.
7. Pengisian baterai di tengah balapan
Selama ajang balap Formula E ini diadakan, sudah menggunakan tiga mobil yang berbeda. Jika pada awal diadakannya Formula E ini pembalap harus melompat dari mobil dan berpindah ke mobil lainnya karena daya baterai mobil habis, namun tidak demikian pada mobil Formula E generasi ke-3 kali ini.
Mobil generasi ke-3 yang digunakan pada Formula E kali ini memungkinkan pembalap mengisi daya baterai mobil di tengah balapan. Pit stop yang selama ini digunakan untuk menukar mobil, maka kali ini pembalap masuk ke pit stop untuk mengisi daya baterai. Pengisian super cepat pada Formula E kali ini menggunakan teknologi “Flash Charging”.
8. Tidak ada pergantian ban selama balapan
Pada ajang balapan Formula 1 kita akan sering melihat pembalap memasuki pit stop untuk mengganti ban mobilnya dengan alasan tertentu sebagai bagian dari strategi balapan. Namun, pada balapan Formula E kita tidak akan melihat pembalap memasuki pit stop untuk mengganti ban mobilnya. Pihak regulator Formula E tidak memperbolehkan pembalap untuk mengganti ban mobilnya selama balapan berjalan. Pembalap hanya boleh memasuki pit stop untuk mengganti ban mobilnya hanya jika ban rusak.
Itulah delapan fakta menarik Formula E. Sepertinya ajang balapan ini tidak kalah menariknya jika dibandingkan dengan Formula 1. Apakah kalian tertarik unuk menontonnya secara langsung Juni 2020 mendatang di Jakarta?