Tinggal di apartemen menjadi salah satu pilihan bagi orang yang hidup di perkotaan. Apartemen menjadi pilihan terbaik untuk menghindari banjir yang kerap melanda kota.
Namun, tidak berarti tinggal di apartemen di lantai atas bisa terbebas banjir juga. Nasib apes kali ini dialami oleh lima orang pemuda yang tinggal di apartemen.
Apartemen di lantai 13 yang mereka tinggali bersama kebanjiran air berwarna coklat bercampur kotoran. Melansir dari Mstar.com, salah seorang penghuni apartemen yakni Syed Nurhidayat Zailudin mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi di apartemen mereka di Shamelin, Kuala Lumpur pada Minggu lalu.
Pemuda berusia 24 tahun ini terkejut melihat lantai apartemen dibanjiri air yang naik hampir menghancurkan buku-buku mereka.
"Banjir tersebut berasal dari saluran bilik air di kamar mandi utama. Lebih terkejut lagi karena ada kotoran-kotoran kecil berwarna coklat," kata Hidayat.
Ia menuturkan apabila bau busuk begitu kuat hingga membuatnya ingin muntah. Hidayat membenarkan jika kotoran-kotoran coklat itu adalah tahi.
Namun, ia tidak tahu itu tahi siapa. Pemuda tersebut menjelaskan keadaan akan lebih buruk apabila air dan kotoran kecil meluber sampai koridor luar apartemen.
Kelima pemuda yang tinggal di apartemen ini sudah mencoba menghubungi pengurus gedung tersebut. Pihaknya mengatakan akan melakukan pengecekan keesokan hari.
Alhasil, kelima pemuda itu terpaksa menginap di hotel terdekat untuk tidur. Mereka memilih tidur di hotel sebab tidak kuat dengan bau yang ditimbulkan dari air serta kotoran coklat di apartemen.
Air dan Kotoran Coklat Membanjiri Apartemen
Menurut Hidayat, selama satu tahun terakhir mereka menyewa apartemen 30 lantai itu belum pernah kebanjiran. Kali ini adalah kejadian pertama kebanjiran di apartemen.
Keesokan hari Hidayat dan teman-temannya kembali ke apartemen. Dia memakai sepatu boots sewaktu di dalam apartemen yang kebanjiran, sedangkan teman-temannya menggunakan sandal.
Kondisi air di sana belum surut serta bau busuk tetap menyengat. Pilunya lagi, kotoran coklat tambah banyak bertebaran di lantai apartemen mereka.
"Makin banyak kotoran. Bau sangat kuat. Kotoran tetangga atas yang baru dibuang memasuki saluran air kami yang tersumbat," ucapnya.
Hidayat kalau boleh menggambarkan bau busuk yang menyengat di apartemen mereka seperti air limbah di penampungan pabrik. Dia bahkan berharap tetangga apartemen atasnya tidak buang air besar.
"Bau busuknya sama. Sampai saya kepikiran berharap dengan sangat, tolonglah tetangga atas untuk buang air besar sedikit-sedikit saja. Enggak buang air besar pun lebih baik," ungkap anak kedua daro enam bersaudara ini.
Setelah diselidiki oleh pihak pengurus apartemen ternyata saluran terseumbat yang menyebabkan apartemen mereka banjir karena ada sarung tangan. Namun, Hidayat mengungkapkan jika tidak ada penghuni apartemennya yang menggunakan sarung tangan.
Terlepas dari itu, apartemen yang ditinggali lima orang pemuda tersebut airnya berangsur-angsur surut. Hidayat berpesan bagi orang yang tinggal di apartemen untuk rajin membersihkan kamar mandi dan saluran air agar tidak terulang kejadian serupa.