Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan akan memberikan kompensasi finansial kepada para korban dan keluarga mereka yang terkena dampak tragedi Itaewon.
Pada Senin (31/10/2022) Koreaboo melansir bahwa pemerintah Korea Selatan resmi mengumumkan akan memberikan kompensasi finansial kepada para korban tragedi Itaewon serta kompensasi layanan pemakaman.
Kementerian Keamanan Dalam Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa mereka akan menyediakan hingga 15,0 juta KRW (sekitar $10,500 USD atau Rp 164 juta rupiah) untuk membayar biaya pemakaman dan transportasi.
Pemerintah Korea Selatan juga mengumumkan akan mengirimkan pegawai negeri sipil ke layanan pemakaman korban untuk membantu mengurus semuanya. Dan untuk korban yang terluka, pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan ditanggung di bawah Asuransi Kesehatan Nasional negara itu dan juga akan ditugaskan seorang pegawai negeri sipil untuk membantu memantau dan memberikan dukungan tambahan jika memang diperlukan.
Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga menyatakan bahwa keluarga yang terkena dampak tragedi Itaewon akan menerima keringanan pajak. Hal tersebut diputuskan setelah Presiden Yoon Seok Yul secara resmi menyatakan tragedi Halloween Itaewon sebagai bencana nasional. Presiden Yoon Seok Yul s juga menyatakan masa berkabung hingga tanggal 5 November 2022.
Sesuai dengan protokol Bantuan dan Penyelamatan Bencana Kementerian Dalam Negeri, keluarga yang meninggal dalam bencana nasional akan menerima kompensasi hingga 20,0 juta KRW (sekitar $14.100 USD atau Rp 218 juta rupiah). Lalu mereka yang terluka berhak menerima kompensasi antara 5.00 juta KRW (sekitar $3.520 USD / Rp 54 juta rupiah) hingga 10,0 juta KRW (sekitar $7.030 USD / Rp 109 juta rupiah).
Pihak pemerintah tidak menganggap remeh tragedi yang terjadi pada tanggal 29 Oktober 2022 lalu di Itaewon karena itu merupakan salah satu tragedi terbesar yang pernah menimpa warga Korea Selatan. Tragedi bermula ketika gelombang massa berdesak-desakan saat merayakan Halloween di Itaewon.
Di sebuah komunitas online, seorang saksi yang berada di lokasi kejadian menjelaskan, "Saya mendengar orang-orang berteriak 'Dorong, dorong' dan kemudian tiba-tiba sekelompok orang mendorong semua pada saat yang bersamaan."
"Ada sekelompok 5 sampai 6 orang yang terus mendorong orang dengan kekuatan penuh," timpal saksi lainnya.
Akibatnya, sekitar 154 orang dilaporkan meninggal dan 140 orang lainnya terluka. Semoga tragedi mengerikan seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya.
Video yang mungkin Anda lewatkan.