Presiden Joko Widodo meninjau langsung lokasi terdampak terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (22/11/2022). Kedatangan presiden turut didampingi langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta KASAD Dudung Abdurrahman untuk melihat proses perbaikan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).dan memastikan kelancaran bantuan logistik bagi para korban.
Dalam keterangan pers yang diunggah pada YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Joko Widodo menyampaikan bela sungkawa kepada seluruh korban terdampak dan memerintahkan jajarannya untuk segera membantu menangani kondisi itu. Pertama, presiden meminta agar lembaga terkait seperti TNI dan Polri, BNPB, dan Basarnas untuk bekerja sama terutama dalam hal pembukaan akses jalan yang terkena longsor.
Kedua, Presiden Joko Widodo meminta agar korban-korban yang masih tertimbun longsor atau bangunan proses evakuasi penyelamatannya diprioritaskan.
Ketiga, pemerintah berjanji untuk memberikan bantuan kepada korban yang rumahnya rusak karena terdampak gempa bumi. Bantuan berupa uang tunai itu berkisar antara 10-50 juta rupiah tergantung tingkat kerusakan bangunan.
BACA JUGA: Rekomendasi Tim Independen, Dua PNS Pemerkosa Pegawai Kemenkop UKM Harus Dipecat
“Rumah-rumah yang rusak berat, ringan, dan sedang, pemerintah akan memberikan bantuan,” ujar presiden di sela-sela kunjungannya di Cianjur.
Rumah dengan kerusakan berat akan menerima bantuan sebesar 50 juta rupiah, rusak sedang 25 juta rupiah, sedangkan rusak ringan akan mendapatkan bantuan senilai 10 juta rupiah. Pada keterangan pers Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa rumah-rumah baru yang akan dibangun di jalur sesar Cimandiri tersebut harus menerapkan standar bangunan tahan gempa
“Yang penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar bangunan yang anti gempa oleh Kementerian PUPR,” imbuh Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa gempa di Cianjur tersebut merupakan gempa berulang yang terjadi setiap 20 tahun, sehingga ia menekankan pentingnya pembangunan rumah anti gempa untuk meminimalisir kerugian dan korban jiwa di masa yang akan datang.
Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 SR yang terjadi pada Senin (21/11/2022) tersebut telah menewaskan ratusan korban jiwa. Menurut laporan dari Suara, setidaknya ada 162 korban tewas, 326 korban luka berat yang mayoritas mengalami patah tulang karena tertimpa bangunan, dan ratusan korban luka ringan. Sementara itu, ada 13.784 orang pengungsi dan kerusakan bangunan mencapai 2.345 yang tercatat.
Jumlah tersebut masih akan bertambah mengingat proses evakuasi masih terus dilakukan terutama di daerah terpencil yang turut mengalami longsor.
Video yang Mungkin Anda Suka.