Kondisi Memprihatinkan Beberapa Halte BISKITA Trans Pakuan Bogor

Candra Kartiko | Nabila Zummrah
Kondisi Memprihatinkan Beberapa Halte BISKITA Trans Pakuan Bogor
BISKITA Trans Pakuan Bogor (twitter.com/bptj151)

BISKITA Trans Pakuan adalah layanan Bus Rapid Transit yang merupakan program dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementrian Perhubungan melalui mekanisme subsidi Buy The Service. Salah satu moda transportasi kota Bogor ini telah berjalan kurang lebih selama satu tahun sejak diluncurkan pertama kali pada November 2021 lalu. 

Sampai sekarang, masyarakat yang ingin menikmati layanan BISKITA Trans Pakuan ini masih belum dikenakan tarif sepeser pun, alias gratis karena anggaran subsidinya telah ditetapkan dalam APBN. Tetapi meskipun begitu, masyarakat harus tetap melakukan tap-in menggunakan e-money jenis apapun untuk bisa menaiki bus tersebut dan juga sebagai data berapa penumpang setiap harinya.

Saat ini, BISKITA Trans Pakuan sudah melayani 4 koridor, yaitu dengan rute Stasiun Bogor-Ciparigi, Terminal Bubulak-Cidangiang, Terminal Bubulak-Ciawi, dan Parung Banteng-Air Mancur. Di setiap rute terdapat halte-halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, dan untuk saat ini halte yang dipakai masih tercampur antara halte baru khusus penumpang BISKITA dan halte umum yang telah ada sebelumnya. 

Baca Juga: Tok! Pemerintah Tetapkan Larangan Membangun Hunian di Jalur Sesar Cimandiri

Untuk koridor 2 dengan rute Terminal Bubulak-Ciawi, halte yang dipakai lebih banyak halte baru khusus untuk para penumpang BISKITA, dan halte-halte tersebut sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas, yakni diantaranya tempat duduk, stop kontak, dan papan petunjuk rute untuk para penumpang yang menunggu kedatangan BISKITA tersebut.

Ditinjau langsung, ada beberapa halte di rute Terminal Bubulak-Ciawi yang kondisinya sudah tidak terawat, diantaranya yaitu halte pemberhentian UNITEX 1, PDAM 2, dan Villa Duta.

Baca Juga: Profil Donald Pandiangan, Robin Hood Indonesia di Google Doodle Hari Ini

Kondisi Halte UNITEX 1

Papan Peta Jaringan BISKITA yang hancur di Halte UNITEX 1 (dokumentasi pribadi)
Papan Peta Jaringan BISKITA yang hancur di Halte UNITEX 1 (dokumentasi pribadi)

Berdampingan langsung dengan kegiatan usaha mandiri masyarakat sekitar, di halte ini terdapat fasilitas seperti papan peta jaringan yang sudah rusak terbelah, menyebabkan ketidaknyamanan para penumpang yang baru pertama kali menaiki BISKITA di halte tersebut untuk membaca rute yang tertera. 

Kondisi Halte PDAM 2

Letak Papan Rute Jaringan BISKITA di Halte PDAM 2 (dokumentasi pribadi)
Letak Papan Rute Jaringan BISKITA di Halte PDAM 2 (dokumentasi pribadi)

Kemudian di halte pemberhentian PDAM 2, nampak papan peta jaringan yang sudah lepas dari tempat yang seharusnya, dan hanya diikat oleh tali agar tetap terpasang pada halte tersebut meskipun penempatannya tidak benar.

Hal ini juga sama menyulitkan para penumpang yang baru pertama kali menaiki BISKITA di halte tersebut untuk membaca rute yang tertera, atau bahkan tidak tahu bahwa ada peta jaringan karena posisinya sudah tidak teratur. Namun tak hanya itu, ternyata fasilitas stop kontak yang tersedia di halte ini juga sudah tidak berfungsi dan hanya menjadi pajangan saja pada akhirnya.

Kondisi Halte Villa Duta

Kondisi halte Villa Duta BISKITA yang kotor dan banyak coretan (dokumentasi pribadi)
Kondisi halte Villa Duta BISKITA yang kotor dan banyak coretan (dokumentasi pribadi)

Lalu di Halte Villa Duta terlihat kondisi halte yang sangat kotor tak terjaga kebersihannya, terdapat banyak coretan, papan peta jaringan yang sudah tidak memiliki tampilan, serta kursi-kursi yang hilang dan hanya tersisa satu di halte tersebut. 

“Haltenya sekarang banyak yang kotor, kayanya gaada petugas yang bersihin. Terus kursinya dikit, capek berdiri nunggu lama” ujar Fitri, salah satu penumpang BISKITA.

Dengan estimasi waktu tiba BISKITA yang cukup lama yaitu bisa memakan waktu sekitar 20-30 menit, tentu hal ini membuat para penumpang BISKITA yang menunggu di halte sangat tidak nyaman dan tidak bisa memanfaatkan fasilitas halte yang disediakan dengan layak.

Menanggapi hal tersebut, pihak BISKITA membenarkan memang kondisi halte banyak yang tak terawat dan menyatakan bahwa kepengurusan Halte BISKITA tersebut bukanlah tanggung jawab mereka, melainkan masih berada dibawah tanggung jawab pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dari Kementrian Perhubungan.

Baca Juga: Hasil Final BWF, Ginting dan The Daddies Harus Puas Sebagai Runner Up

“Kalau untuk halte penumpang BISKITA itu masih diurus oleh pihak BPTJ dari Kementrian Perhubungan langsung, dan pihak BISKITA belum ada urusan untuk tanggung jawab karena hal tersebut masih belum diserahterimakan kepada pihak Pemkot,” kata tim IT BISKITA, Muhammad Sarif, Jum’at (9/12/2022).

“Jika sudah diserahkan ke pihak Pemerintah Kota dan diurus langsung oleh pihak BISKITA, kemungkinan akan ada perubahan struktur, entah apakah nanti ada yang bersihin atau ada yang menjaga di setiap halte dan lain sebagainya kita belum tau kedepannya,” tambahnya.

Selain kurangnya perhatian dari pihak penanggung jawab halte, faktor lain yang membuat beberapa kondisi halte tersebut tak terawat adalah karena faktor cuaca kota Bogor yang seringkali mengalami hujan dan kurangnya kepekaan sosial dari masyarakat khususnya para penumpang BISKITA yang tidak bisa menjaga fasilitas dengan baik. Karena model halte yang terbuka sangat rentan mengalami kerusakan fasilitas dari berbagai pihak luar yang tidak bertanggung jawab, daripada model halte tertutup yang didalamnya terdapat para penjaga atau petugas.

Diharapkan dari kondisi beberapa halte yang memprihatinkan tersebut dan keluhan yang dilayangkan oleh pengguna layanan BISKITA Trans Pakuan Bogor.

Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementrian Perhubungan perbaiki kedepannya sampai kepengurusan halte diserahterimakan kepada pihak Pemerintah Kota Bogor agar layanan angkutan umum berbasis Bus Rapid Transit khas Kota Hujan ini bisa lebih sukses dan lebih banyak diminati oleh banyak masyarakat kota Bogor ataupun turis yang sedang berkunjung.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak