Beredar informasi bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan sengaja memunculkan isu utang Rp50 miliar.
Klaim itu menyebutkan bahwa taktik itu dilakukan Sandiaga Uno demi menjatuhkan bacapres Partai NasDem Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Kabar tersebut diunggah dan dibagikan oleh kanal YouTube bernama 'MEDIA NUSANTARA' pada 10 Februari 2023.
Dalam thumbnail video tersebut memperlihatkan sosok Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto hingga Sri Mulyani.
Begini narasi yang dituliskan dalam unggahan tersebut.
"ANIES GERUDUK LANGSUNG SANDIAGA UNO ??TERBUKTI ISU 50M ITU HANYA INGIN MENJATUHKAN ANIES PILPRES" tulis judul unggahan.
"ISU 50M HANYALAH FITNAH ! TERNYATA SANDIAGA LAKUKAN INI SEMUA HANYA UNTUK MENJATUHKAN ANIES" tulis thumbnail video.
Lalu benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim soal Sandiaga Uno sengaja munculkan fitnah utang Rp50 miliar demi menjatuhkan Anies Baswedan di Pilpres adalah salah.
Faktanya, isi unggahan video tersebut tak memuat informasi mengenai klaim yang dituliskan dalam judul maupun keterangan thumbnail.
Setelah ditonton hingga akhir, narator membacakan artikel dari Warta Ekonomi yang diunggah pada 10 Februari 2023.
Artikel tersebut memiliki judul "Ikhlaskan Utang Rp50 Miliar usai Salat Istikharah, Gus Noval Sentil Sandiaga Uno: Harusnya Anda Minta Maaf ke Anies!".
Pembahasan artikel itu berisi mengenai tanggapan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Habib Noval Assegaf alias Gus Noval mengenai pernyataan Sandiga Uno yang mengaku tak ingin mempermasalahkan utang Anies Rp50 miliar.
Gus Noval menilai Sandiaga Uno perlu meminta maaf kepada Anies Baswedan karena dianggap menyampaikan sesuatu dengan niat tak baik.
Adapula gambar dalam thumbnail video tersebut merupakan hasil suntingan atau editan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar Sandiaga Uno ingin menjatuhkan Anies Baswedan di Pilpres dengan fitnah utang Rp50 miliar adalah keliru.
Dengan demikian, informasi yang telah tersebar tersebut masuk dalam hoaks kategori konten menyesatkan.