Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang baru menunjukkan tanda dan gejala ketika sudah berada pada tahap lanjut. Kanker ini merupakan kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.
Dikutip dari alodokter.com, kanker serviks atau bisa juga disebut kanker leher rahim ini merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada seorang wanita. Indonesia menempati urutan kedua paling banyak dalam hal terjadinya kasus kanker serviks dari seluruh kasus kanker yang tercatat pada tahun 2020. Hal ini tentu menjadikan kanker serviks sebagai sesuatu yang perlu diperhatikan.
Berdasarkan sumber dari cuitan instagram @asumsico, Menteri Kesehatan akan memberikan vaksin HPV secara gratis sebagai upaya pencegahan kanker serviks.
"Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan mulai tahun ini vaksin HPV akan diberikan secara gratis di seluruh wilayah Indonesia. Vaksin HPV diberikan sebagai upaya pencegahan kanker serviks," ujar isi cuitan tersebut pada Rabu (24/05/2023).
Lebih lanjut, isi cuitan itu juga mengatakan bahwa seluruh anak perempuan yang berada di kelas 5 dan kelas 6 Sekolah Dasar (SD) berhak untuk mendapatkan vaksin HPV secara gratis.
"Menkes menyatakan, seluruh anak perempuan di kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar di seluruh Indonesia berhak mendapatkan vaksin HPV gratis," ujar lanjutan isi cuitan tersebut.
Angka kematian yang disebabkan oleh kanker serviks di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Masih dikutip dari sumber yang sama, berdasarkan data GLOBOCAN 2021, terdapat lebih dari 36 ribu kasus kanker serviks di Indonesia.
Kabar baik ini pun mendapat sambutan yang hangat dari para netizen. Mereka menanggapi cuitan ini dengan positif.
"Keren, makin melek dengan kesehatan. Buat yang umurnya +20-an dikasih diskon 50% aja gapapa banget pak," ujar seorang warganet yang menyambut baik kabar ini dan memberikan saran agar orang dewasa juga diberi keringanan untuk dapat mengikuti vaksinasi HPV ini.
Diketahui bahwa vaksin HPV ini memang gratis hanya untuk anak-anak usia SD, sedangkan orang dewasa tetap harus membayarnya.
"Pencegahan dini untuk anak sekolah sebelum beranjak dewasa, nice semoga merata. Tapi untuk yang dewasa tidak gratis tetap bayar tiga dosis," ujar warganet lainnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.