Parlemen Republik Federal Jerman (Bundestag) menggelar malam keakraban IPS-Empfang yaitu malam keakraban yang diselenggarakan untuk mempererat hubungan sosial antara individu dalam komunitas IPS. Dalam rangkaian acara itu, Indonesia memamerkan tarian Maumere dan jajanan Indonesia.
Malam keakraban tersebut dimeriahkan berbagai rangkaian acara seperti pertunjukan seni dan pertukaran budaya. Menghadirkan hidangan khas dari berbagai negara, termasuk Indonesia, serta menciptakan kesempatan bagi para peserta untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dalam suasana yang santai.
IPS (Internationales Parlaments-Stipendium) merupakan program beasiswa yang ditawarkan oleh Bundestag Jerman (Parlemen Jerman) kepada mahasiswa dan lulusan yang tertarik untuk mendapatkan pengalaman kerja di bidang politik di Jerman. Program ini didesain untuk memberikan pemahaman mendalam tentang sistem politik Jerman dan proses pengambilan keputusan politik di negara tersebut.
Melalui program IPS, para peserta akan memiliki kesempatan untuk bekerja sebagai asisten penelitian di kantor anggota Bundestag Jerman. Mereka akan terlibat dalam tugas-tugas seperti penelitian kebijakan, analisis data, pemantauan sesi parlemen, dan menyusun laporan politik.
Selain itu, para peserta juga menghadiri seminar dan kuliah tentang sistem politik Jerman, serta berpartisipasi dalam kunjungan studi ke berbagai lembaga politik dan pemerintahan Jerman. Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang komprehensif tentang politik Jerman dan memfasilitasi pertukaran budaya dan pengalaman antara peserta dari berbagai negara.
IPS berlangsung selama lima bulan, dimulai pada Maret hingga Juli setiap tahun. Program ini memberikan pengalaman berharga dalam bidang politik, memperluas jaringan profesional, dan memungkinkan peserta untuk belajar langsung di lingkungan politik yang dinamis.
Pada tahun ini, peserta Indonesia berjumlah 5 orang. Salah satunya adalah Dimas Fakhri Arsaputra, Ketua Umum PPI Jerman 2022/2023. Program ini baru dibuka untuk peserta Indonesia pada tahun 2021.
Hingga saat ini terdapat 10 orang peserta IPS dari Indonesia yang tergabung dalam Grup alumni IPS Indonesien-Brücke. Acara ini dihadiri tidak hanya oleh para peserta IPS, Alumni IPS dan Anggota Parlemen Jerman serta stafnya, akan tetapi para Duta Besar dari negara peserta pun hadir, Salah satunya Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman.
Sesi pembukaan diawali oleh Presiden Parlemen Jerman Ibu Bärbel Bas. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada para peserta IPS dan semua panitia program IPS yang telah menyukseskan program ini. Berharap agar setelah program ini, para peserta dapat membawa pelajaran dari pengalamannya semasa magang di Parlemen Jerman ke masing-masing negaranya untuk selalu menjunjung tinggi demokrasi.
Setelahnya dilanjutkan dengan acara penampilan dari beberapa kumpulan para peserta IPS. Salah satunya adalah penampilan kelompok gabungan dari peserta Uzbekistan, Kazakhstan, Kolombia, Lithuania dan Indonesia, yang dipimpin oleh M. Aldo Farizky, peserta IPS dari Indonesia. Tarian ini disambut baik dan diikuti gerakannya oleh penonton.
Pada sesi terakhir, para peserta dan penonton dipersilakan untuk mengunjungi stand-stand negara peserta IPS. Ada banyak negara, seperti Amerika Serikat New Zealand dan Indonesia. Di stand Indonesia, ada beberapa jajanan seperti Kue Pukis, Tahu isi, Dadar Gulung dan juga minuman seperti Soda Gembira. Ditambah juga ada brosur tentang budaya Indonesia dan juga angklung.
Bapak Duta Besar Indonesia sangat mengapresiasi para peserta IPS dari Indonesia. “Harapannya semoga peserta Indonesia selalu terwakili setiap tahunnya dalam program ini, agar memperkuat hubungan antara Jerman dan Indonesia”, ujarnya. Acara ini juga dihadiri oleh Alumni, Reza Syihabuddin Khasbullah, peserta IPS tahun 2021, peserta IPS pertama dari Indonesia yang juga ketua umum grup Alumni IPS Indonesien-Brücke.