Joe Biden Sebut Xi Jinping Pemimpin Diktator, Begini Respons Perdana Menteri Selandia Baru

Ayu Nabila | Ahmad Dyandra Rama Putra Bagaskara
Joe Biden Sebut Xi Jinping Pemimpin Diktator, Begini Respons Perdana Menteri Selandia Baru
Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins (Instagram/@chrishipkinsmp)

Presiden Amerika Serikat, Joe biden, menyebut Presiden China, Xi Jinping, sebagai pemimpin diktator. Pernyataan itu disampaikan saat dirinya melakukan kampanye di hadapan ratusan warga Kentfield, California pada Selasa (20/6/2023).

Dalam pernyataannya, pria berusia 80 tahun tersebut juga menyinggung perihal penembakkan balon udara mata-mata China yang dilakukan oleh AS pada Februari lalu. Ia menyebut Xi Jinping merasa sangat kesal usai kejadian tersebut.

“Alasan mengapa Xi Jinping merasa sangat kesal ketika aku menembak jatuh balonnya dengan dua mobil boks yang penuh dengan peralatan mata-mata adalah dia tak tahu bahwa itu ada di sana. Itu adalah hal yang amat memalukan bagi seorang diktator seperti dirinya (Xi Jinping) saat mereka tak mengetahui apa yang sedang terjadi,” kata Biden dilansir dari CNBC.

Perdana Menteri Selandia Baru tak setuju dengan pernyataan Joe Biden

Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins (kanan) dan Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka (kiri) (Instagram/@chrishipkinsmp)
Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins (kanan) dan Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka (kiri) (Instagram/@chrishipkinsmp)

Tindakan Biden yang menyebut Xi Jinping sebagai pemimpin diktator pun sontak menuai respons dari berbagai pemimpin dunia. Salah satunya dari Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis (22/6/2023) menjelang keberangkatannya ke China akhir bulan ini, Hipkins menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan Biden. Sebab, ia menyebut Xi Jinping bukanlah pemimpin diktator.

Selain itu, Hipkins juga menyinggung soal bentuk pemerintahan yang dimiliki China. Ia mengatakan bahwa semua hal yang berkaitan dengan bentuk pemerintahan China merupakan urusan China, bukan urusan negara lain.

“Tidak. Bentuk pemerintahan yang dimiliki China adalah urusan mereka. Jika China ingin mengubah bentuk pemerintahan mereka, maka itu akan menjadi urusan mereka,” kata Hipkins.

BACA JUGA: Sempat Alami Syok Septik, Fajri Pengidap Obesitas 300 Kg Dikabarkan Meninggal Dunia

Hipkins dikabarkan akan melakukan kunjungan ke China pada 25 hingga 30 Juni. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan perdagangan antara Selandia Baru dan China. Di sana, Hipkins dikabarkan akan menemui Xi Jinping, Perdana Menteri China, Li Qiang, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, Zhao Leji.

China juga merespons pernyataan Joe Biden

Bendera China (pexels/Charlie Jin)
Bendera China (pexels/Charlie Jin)

Selain Chris Hipkins, pemerintah China ternyata juga turut merespons tindakan Joe Biden yang menyebut Xi Jinping sebagai pemimpin diktator. China menyebut pernyataan tersebut merupakan hal yang sangat tak masuk akal.

Selain itu, China juga menyebut bahwa Biden ingin membuat provokasi politik dengan menyerukan pernyataan tersebut di hadapan warganya. Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, pada Rabu (21/6/2023).

Menurut pengamat, tindakan Biden yang menyebut Xi Jinping sebagai pemimpin diktator berpotensi merusak hubungan kedua negara. Apalagi, kini, Negeri Tirai Bambu tersebut  juga sedang bersitegang dengan Amerika Serikat usai peristiwa penembakkan balon mata-mata milik mereka.   

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak