Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Temui Jokowi di Istana, Ada Apa?

Hernawan | Ahmad Dyandra Rama Putra Bagaskara
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Temui Jokowi di Istana, Ada Apa?
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melambaikan tangan ke arah wartawan di veranda Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/1/2023). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp]

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, berkunjung ke Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat. Anwar beserta delegasinya tiba pada Senin (9/1/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.

Presiden Jokowi pun langsung menyambut kedatangannya dengan diiringi pasukan berkuda, pasukan berpakaian tradisional, dan marching band Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Kedatangan Anwar ke Indonesia tersebut menjadi kunjungan luar negeri pertamanya sejak terpilih sebagai PM Malaysia pada akhir November lalu.

Selanjutnya, pemimpin kedua negara pun memperkenalkan delegasinya masing-masing. Setelah itu, Presiden Jokowi beserta PM Anwar menuju ke Ruang Teratai untuk melakukan foto bersama dan penandatanganan buku tamu. Lalu, dilanjut dengan kegiatan penanaman Pohon Merawan di halaman belakang istana.

BACA JUGA: CEK FAKTA: Beredar Foto Anies Baswedan sedang Makan di Warung Sederhana Babi Guling, Benarkah?

1. Bahas masalah diskriminasi minyak kelapa sawit

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbincang di dalam mobil golf seusai berkeliling Kebun Raya Bogor di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/1/2023). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp]
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbincang di dalam mobil golf seusai berkeliling Kebun Raya Bogor di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/1/2023). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp]

Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Anwar membahas perihal diskriminasi minyak kelapa sawit. Hal tersebut disebabkan karena Uni Eropa berencana untuk menghapus bahan bakar minyak kelapa sawit pada 2030 mendatang. Itu disebabkan karena pembukaan lahan kelapa sawit dianggap menyebabkan deforestasi.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia sepakat untuk bekerja sama dalam memerangi diskriminasi minyak kelapa sawit. Selain itu, Indonesia juga akan memperkuat kerja sama dengan Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit untuk memerangi masalah tersebut.

Di samping itu, Presiden Jokowi dan PM Anwar juga melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU). MoU tersebut terkait kerja sama green energy, pendanaan ekspor-impor, pengembangan industri baterai, dan pembuatan kapal.

2. Presiden Jokowi dan PM Anwar juga bahas perihal ibu kota baru

Ibu kota baru Indonesia di Kalimantan (setneg.go.id)
Ibu kota baru Indonesia di Kalimantan (setneg.go.id)

Di Istana Bogor, Jokowi dan PM Anwar juga membahas perkembangan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan. Di sela-sela pembahasan, PM Anwar menyerahkan surat ketertarikan dari sebelas perusahaan asal Malaysia untuk berinvestasi di ibu kota baru.

BACA JUGA: Ngaku Kalah, Mahfud MD Sarankan Jumhur Hidayat Debat Lawan Ngabalin: Saya Menyerah

Lebih lanjut, PM Anwar mengatakan bahwa pembangunan ibu kota baru Indonesia akan mempercepat pembangunan di Kawasan Asia Tenggara. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan juga akan membawa dampak baik bagi wilayah Sabah dan Sarawak. Hal itu disebabkan karena kedua wilayah tersebut juga merupakan bagian dari Pulau Kalimantan.

“Kami berharap pembangunan ibu kota akan membawa manfaat yang lebih besar bagi kawasan, termasuk Sabah dan Sarawak,” ucap PM Anwar melansir Reuters.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak