Istilah sunnah rasul untuk merujuk hubungan suami istri pada malam jumat sudah menjadi perbincangan umum di masyarakat.
Ketika malam jumat, segelintir orang yang menyebut sudah waktunya untuk melakukan sunnah rasul. Tak sedikit pula orang yang meyakini bahwa hubungan badan suami istridi malam jumat merupakan kebiasaan Rasul.
Lantas benarkah sunnah rasul perihal hubungan pasutri di malam jumat itu? Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan perihal hadits dan sunah yang menyangkut istilah tersebut.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa tak ada satu hadits atau ayat di Al-Quran yang menyebut soal hari khusus untuk berhubungan badan.
“Sepanjang pengetahuan kami tidak ada satu hadits pun atau bahkan ayat Al-Qur'an pun yang mengkhususkan misalnya hubungan suami-istri di hari-hari tertentu dan malam-malam tertentu,” tutur Ustaz Adi Hidayat dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (04/08/2023).
Selanjutnya, Ustaz Adi Hidayat lalu menjelaskan perihal kitab Usul al-Fiqh al-Islami yang tak terdapat isyarat hubungan badan di malam-malam khusus atau sebutan sunnah rasul.
“Misalnya di malam Jum'at saja, atau di malam Sabtu saja, atau di malam Senin saja, tidak disebutkan,” ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga menegaskan bahwa pasangan suami istri pun diperbolehkan melakukan hubungan badan di bulan ramadhan.
“Diperkenankan sepanjang waktunya diatur yang tidak kemudian bertabrakan dengan ibadah-ibadah tertentu,” jelasnya.
“Dihalalkan bagi kalian kalau ingin bercumbu suami-istri di malam-malam ramadhan silahkan saja. Cuman dilakukan diwaktu-waktu yang baik,” tutur Ustaz Adi Hidayat membacakan dalil dari Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 187.
Ia menegaskan tidak ada waktu yang khusus maupun spesial untuk melakukan hubungan badan suami istri.
Menurutnya, istrilah sunnah rasul mungkin muncul dari tafsiran tentang keterangan Nabi Muhammad SAW di hadits At-Tirmidzi.
“HR. At-Tirmidzi, nama aslinya Muhammad bapaknya namanya Isa, Muhammad bin Isa tumbuh berkembang dan wafat di Tirmidzi dan dikenal dengan At-Tirmidzi. Beliau menyampaikan riwayat dalam kitab no 496,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Hadits itu menjelaskan perihal mandi di hari Jumat yang apabila dalam fiqih seperti halnya mandi junub.
“Siapa yang mandi di hari Jumat, mandinya sempurna, dibasuh awal sampai akhirnya, ghusalah dalam fiqih seperti mandi junub, sempurna. Teliti, Rapi dari wudhu terlebih dahulu, dari atas sampai bawah sempurna dibersihkan,” jelas Ustaz Adi Hidayat.