Sore ini, tepatnya hari Kamis, 21 September 2023, Yoursay Talk kembali lagi dengan pembahasan seputar insecurity. Istilah ‘insecure’ belakangan ini memang sedang hype dan sering dibahas di berbagai media sosial.
Bersama narasumber Atikah Dian R, M.Psi., seorang psikolog dari Associate Clinical Psychologist Welas Asih Healing and Development Center, acara Yoursay Talk yang digelar melalui instagram ini menyajikan topik yang sangat menarik.
Insecurity sendiri seringkali berkaitan dengan tujuan hidup dan kemampuan diri sendiri. Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman, tetapi hal ini bukan berarti sebuah gangguan atau penyakit.
Banyak anak muda zaman sekarang terutama generasi Z yang membahas tentang insecurity di media sosial. Mengapa demikian?
“Sebenarnya lebih karena, pertama, setiap orang itu pernah merasakan insecure. Karena dari teori perkembangan manusia, kita memang punya suatu masalah ketika kita mencari jati diri. Ini seringkali intens terjadi ketika kita remaja dan menuju dewasa. Ini lebih kepada kita ingin mencari tahu diri kita, seringkali inputnya dari lingkungan sosial, seperti membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” ujar Atikah Dian.
Insecurity sendiri ada banyak macamnya. Insecurity bisa menjadi awal mula gejala yang mengarah pada gangguan tertentu. Seringkali berkaitan dengan bagaimana kita dulu saat kecil tumbuh dalam keluarga, bagaimana kita mengenal sekitar kita, serta bagaimana cara kita menunjukkan diri ke orang lain.
Insecurity bisa mengarah ke anxiety atau gangguan kecemasan.
Dampak insecure terhadap kesehatan fisik
Berdasarkan pemaparan narasumber, rasa insecure dapat memengaruhi kesehatan fisik, karena pada dasarnya kesehatan mental dan fisik saling berpengaruh satu sama lain.
“Kita punya mekanisme biologis yang dimiliki semua orang. Ketika kita sedang ada di situasi yang stres, kita mungkin merasa tidak aman, merasa ada yang mengancam diri kita, maka jantung kita akan berdetak kencang, perut jadi mulas, otot menegang, dan tekanan darah kita mungkin tidak lancar,” tutur Atikah Dian.
Ketika hal ini terjadi terus-menerus, hal ini tentu dapat memberikan efek kepada tubuh kita, seperti risiko tekanan darah tinggi, gangguan kardiovaskuler dan menganggu kesehatan jantung. Tapi semua itu tergantung pada seberapa parah insecure yang dirasakan.
Perasaan insecure ini bisa menjadi clue tentang apa yang harus kita lakukan.
Cara meminimalisir insecure
“Pertama, kita terima dulu apa adanya, ketika kita merasakan perasaan insecure itu. Momen ketika kita mendengarkan diri kita sendiri, apa yang kita rasakan dan kita pikirkan. Lalu kita juga perlu mengenali penyebabnya, misal karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” ungkap Atikah Dian saat menjelaskan tentang cara menghadapi rasa insecure.
Kita perlu mengingatkan diri sendiri bahwa kita memiliki kesempatan dalam menentukan apa yang menjadi tujuan, harapan, dan cita-cita kita. Insecure muncul ketika kita secara tidak sengaja membandingkan diri dengan orang lain. Kita harus cari tahu apa yang menjadi tujuan hidup kita.
Kita perlu membandingkan diri dengan diri kita sendiri yang kemarin, bukannya dengan orang lain.
“Cara yang biasa aku lakukan adalah tetap menikmati proses dan menyadari bahwa 2% proses yang aku lakukan lebih patut aku syukuri daripada aku tidak berproses sama sekali,” ungkap Atikah Dian, memberikan jawaban ketika ditanya cara menghadapi insecurity.
Kita harus bisa mengapresiasi diri sendiri, jika hari ini belum berhasil, tidak apa-apa. Kita masih bisa mencobanya esok hari.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS