Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok pria berjubah sedang mendoakan cabang Mie Gacoan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendadak viral di media sosial.
Video sekelompok pria bergamis yang tampak kompak berdoa itu diunggah ke TikTok pertama kali oleh akun @bukanhayatii.
Sontak saja video tersebut menjadi viral dalam sekejap, hingga artikel ini tayang terkumpul 6,1 juta orang yang sudah menyaksikan video tersebut, pun mendapat 418,2 ribu tanda suka dan telah mengumpulkan 28,6 ribu komentar.
“Gacoan diruqyah,” begitu tulis akun @bukanhayatii pada keterangan foto yang dikutip dari TikTok pada Minggu (24/9/2023).
Dalam video berdurasi 39 detik itu, tampak beberapa pria bergamis putih yang masuk ke area warung makan mie viral tersebut. Ada tujuh pria yang tidak diketahui identitasnya itu tampak berzikir di area depan tempat makan.
Tidak hanya itu, mereka juga tampak menengadahkan tangan tinggi dan mengacungkan kedua tangannya sembari mengucap doa hingga tahlil.
Terdengar pula doa yang mereka panjatkan agar para pengunjung tetap selamat dan selalu ingat kepada Allah SWT.
Usai video menjadi viral, netizen memberikan berbagai reaksi. Beberapa dugaan menyebut alasan sekelompok pria bergamis itu datang karena sebelumnya nama-nama menu makanan di warung tersebut menggunakan kata “iblis” dan “setan”. Meski demikian, saat ini menu Mie Gacoan sudah resmi diubah.
“Karena ada mie iblis dan mie setan makanya di ruqyah,” tulis warganet.
“Random banget heran,” tambah yang lain.
“Padahal itu rame karena harga terjangkau dan enak juga. Ini juga termasuk bagus untuk tongkrongan anak muda, ya wajar kalo ramai,” kata akun mas****.
Meskipun sudah viral di media sosial, tapi hingga saat ini tidak diketahui pasti alasan sekelompok pria bergamis itu mendatangi Mie Gacoan dan mendoakannya atau bisa disebut meruqyah tempat tersebut.
Namun, seorang warganet melalui akun Instagram cak_van mengungkap bahwa sekelompok pria tersebut memang mendatangi restoran-restoran dengan niat dakwah untuk mengingatkan pengunjung kepada Tuhan.
Warganet itu juga menjelaskan biasanya mereka juga menemukan kelompok yang melakukan dakwah keliling ke pasar-pasar hingga ke restoran.
“Ini bukan di-ruqyah. Mereka itu jama’ah Tabligh, kebanyakan dari luar Madura, pusatnya di Magetan Jawa Timur, mereka dari berbagai wilayah di Indonesia,” jelas warganet.