Gagal Debut? DPD RI Hapus Vtuber Sena Usai Tuai Kritik Warganet

Hikmawan Firdaus | Gabriella Keisha
Gagal Debut? DPD RI Hapus Vtuber Sena Usai Tuai Kritik Warganet
Vtuber Sena (Instagram/jktgo)

DPD RI memperkenalkan inovasi barunya berupa karakter virtual, yaitu Vtuber yang bernama Sena yang bakal jadi ASN digital pertama. 

Kemunculan Sena diumumkan melalui video perkenalan di kanal YouTube resmi DPD RI pada Kamis (30/10/2025). Dalam video tersebut, karakter virtual ini memperkenalkan diri sebagai sosok berusia 21 tahun yang lahir pada 1 Oktober 2004.

Sena menyampaikan bahwa tugasnya adalah membantu menyebarkan informasi mengenai kegiatan dan kebijakan DPD RI. Ia juga menuturkan bahwa perannya sebagai ASN digital bertujuan untuk menjadi fasilitator yang membantu para anggota dewan atau senator menjalankan tugas mereka.

“Tugasku, kerjaku adalah untuk memberikan fasilitasi untuk para dewan atau senator yang bertugas,” jelasnya.

Namun, alih-alih mendapatkan sambutan positif, video debut Sena justru memicu perdebatan publik. Banyak warganet menyoroti tampilan fisik karakter tersebut yang dianggap kurang sesuai untuk merepresentasikan lembaga negara. 

Pasalnya, penampilan Vtuber Sena dinilai tidak pantas, seperti rambut hijau, dan berpakaian ketat. Kritik pun semakin ramai hingga akhirnya video tersebut dihapus dari kanal resmi DPD RI.

Meski sudah dihapus, rekaman video Sena masih tersebar luas di media sosial. Salah satu yang mengunggah ulang adalah akun Instagram @jktgo, dan unggahan tersebut langsung dibanjiri lebih dari seribu komentar. 

Banyak pengguna mempertanyakan pemilihan desain karakter, bahkan menyindir tampilan Sena sebagai kurang pantas dan tidak mewakili nilai-nilai kelembagaan terhormat seperti DPD RI.

“Sumpah enggak banget, tidak mencerminkan citra ASN,” tambah akun @thi***.

“Kenapa nggak karakter budaya Indonesia sih? Malah anime,” komentar akun @gia*** mengungkapkan kekecewaan.

Menanggapi kritik yang berkembang, Kepala Biro Protokol, Humas, dan Media Setjen DPD RI, Mahyu Darma, memberikan klarifikasi. 

Ia menjelaskan bahwa proyek Vtuber Sena bukan program resmi negara dan tidak menggunakan anggaran pemerintah. Menurutnya, karakter tersebut merupakan bagian dari tugas aktualisasi seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang sedang menjalani pelatihan dasar. 

“Produk tersebut merupakan laporan aktualisasi seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang sedang mengikuti latihan dasar.ini adalah proyek pribadi untuk meraih kelulusan,” ujar Mahyu, dikutip dari Suara.com, Jumat (31/10/2025).

Kontroversi ini menjadi contoh bagaimana inovasi digital di lembaga pemerintahan harus dirancang dengan berbagai pertimbangan. 

Kini, setelah video Sena ditarik, publik masih menunggu apakah DPD RI akan kembali mencoba pendekatan serupa dengan konsep yang lebih matang?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak