Toleransi dalam Perbedaan

Hernawan | Aristawati mnp
Toleransi dalam Perbedaan
[Suara.com/Aldie Syaf Bhuana]

Indonesia adalah negara dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, yang kita sebut dengan keberagaman. Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia sangat beragam. Mulai dari budaya, ras, suku, bahasa, hingga keberagaman agama. Keberadaan agama sudah ada sejak lama di Indonesia, dimulai dari sebuah kepercayaan yang berkembang hingga sekarang agama sudah dilembagakan. 

Dengan banyaknya keberagaman tersebut, kita diharapkan dapat selalu menghargai dan bertoleransi. Toleransi, yang berasal dari kata tolerare memiliki arti sabar dan menahan diri. Toleransi adalah saat kita saling memahami perbedaan yang ada secara alami dan kita menerima pihak lain dengan baik.  

Seperti yang dilakukan oleh individu maupun kelompok di lingkungan sekitar saya, tepatnya di Purbosari di wilayah Wonosari, Gunungkidul. Adanya toleransi yang ditunjukkan oleh tempat ibadah yang berbeda di daerah saya, yaitu masjid dan gereja serta toleransi masyarakat sekitar.

Seperti fenomena yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, tepatnya tahun 2021, saat Ibadah hari Minggu yang dikerjakan oleh umat Kristen dan Shalat Idhul Fitri yang dikerjakan oleh umat Islam dilaksanakan secara bersamaan di hari dan di waktu yang sama. 

Tidak hanya saat perayaan besar, seperti Natal ataupun Idhul Fitri yang dilakukan oleh kelompok. Ada juga fenomena toletansi yang dilakukan oleh individu. Contohnya ada seorang yang memiliki kepentingan untuk menghadiri suatu acara yang akan dihadiri masyarakat umum, beliau selalu mengucapkan salam enam agama dengan tujuan menghargai, menghormati, dan ingin menunjukan bahwa kita saling menerima satu sama lain serta mengedukasi bahwa salam hanyalah berbeda bahasa tetapi memiliki arti yang sama. Saat mengucapkan salam tersebut, beliau tidak merasa terganggu dan tidak membuat luntur iman. 

Lalu, bagaimana dengan aturan yang berbeda tiap agama atau kepercayaan di masyarakat. Seperti ada agama yang menganjurkan penganutnya untuk tidak mengucapkan selamat kepada agama lain saat sedang acara besar keagamaan.

Setiap individu pasti mempunyai prespektif masing-masing. Ada yang menganggap bahwa orang yang melakukan hal tersebut dianggap tidak mendukung kegiatan agama lain. Kita tidak bisa menyalahkannya, yang harus kita lakukan adalah menghargai dan menerimanya karena itu adalah sebuah toleransi. 

Apa peran yang bisa kita lakukan untuk menjaga toleransi, khususnya toleransi beragama? Yaitu dengan kita memperkuat penguasaan diri dengan bekal keagamaan, menumbuhkan kesadaran bahwa manusia berbeda, dan lain sebagainya. 

Dengan ini dapat disimpulkan dari beberapa peristiwa yang telah terjadi, masyarakat yang mempunyai lingkungan yang beragam memiliki hubungan harmonis dan seluruh masyarakat tidak mempermasalahkan adanya perbedaan. Pasalnya, masyarakat memiliki pemikiran walaupun berbeda, kita semua umat beragama memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mendapatkan keselamatan, hanya saja memiliki cara yang beda.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak