Aku dan Senja

Hernawan | Nurita
Aku dan Senja
Ilustrasi senja (unsplash)

Lembayung senja perlahan menampakan diri

Di tengah keterasingan yang kian menyita kisahku

Aku pernah kehilangan arah

Tersesat ilusi yang menyilaukan mata

Aku telah terbiasa menunggu sang mentari tenggelam

Yang sekejap kemudian hilang ditelan gelapnya malam

Ketika mentari perlahan beranjak pergi

Merayap perlahan ditelan bumi yang fana

Sungguh langit yang begitu cantik kala itu

Dengan hiasan sekumpulan burung

Beranjak dari perantauan menuju sangkar

Ternyaman yang mereka miliki

Begitupula manusia, ketika senja mulai menyapa

Terdapat raga yang perlu diselamatkan

Dari siksaan malam yang memaksa diri menyukai gelap dan sepi

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak