Tiga, bahkan nyaris empat bulan menantikan kembali kepakan sayap sang Garuda di panggung kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga, suporter justru diberi tamparan keras dengan kekalahan pahit nan memalukan.
Bertandang ke Sydney menantang Australia berbekal kepercayaan diri saja rupanya masih belum cukup. Timnas Indonesia pada akhirnya harus gigit jari dan pulang tanpa membawa satu poin pun karena dibantai The Socceroos lewat skor telak 1-5.
Pada Kamis (20/3/2025) seakan jadi mimpi buruk yang datang di sore hari. Antusiasme pendukung yang hadir langsung di venue maupun menyaksikan dari kediaman masing-masing diakhiri dengan kekecewaan mendalam.
Tampil apik dengan penguasaan bola yang tinggi di sepuluh menit pertama dan beberapa peluang emas, benteng pertahanan rapat yang dibangun pasukan Merah Putih mulai runtuh sejak menit ke-18. Pelanggaran Nathan Tjoe-A-On menghasilkan hukuman penalti.
Berbeda dari Kevin Diks yang gagal mengeksekusi penalti di menit ke-8, kali ini Martin Boyle yang ditunjuk pelatih Tony Popovic berhasil mengecoh Maarten Paes. Gol tersebut sepertinya menjadi pukulan telak yang menurunkan konsentrasi maupun kepercayaan diri pemain.
Sebab dua menit setelahnya, Australia kembali mencetak gol melalui aksi Nishan Velupillay. Kemudian disusul gol tunggal Lewis Miller maupun brace Jackson Irvine. Untungnya, Ole Romeny yang diturunkan sebagai starter mampu memberikan gol pelipur lara pada menit ke-78.
Gol debut pemain Oxford United itu memang tak cukup untuk membuat Timnas Indonesia membalikkan keadaan atau sekadar menyeimbangkan kedudukan. Namun setidaknya jadi gol hiburan, sekaligus bukti kelayakan sang striker sebagai ujung tombak pasukan Merah Putih.
Debut Pahit Patrick Kluivert Nodai Asa Timnas Indonesia, Salah Siapa?
Pertandingan melawan Australia bukan hanya sebatas lanjutan perjuangan Timnas Indonesia dalam mengejar tiket Piala Dunia 2026, melainkan juga menjadi laga bersejarah. Sebab ini menandai debut Patrick Kluivert di kursi kepelatihan skuad Garuda usai federasi memecat pelatih Shin Tae-yong.
Sayang seribu sayang, total football yang dijanjikan malah berujung petaka. Chemistry di lini belakang Indonesia belum sekuat itu menahan gempuran tanpa henti dan ketajaman juru gedor The Socceroos.
Kekalahan di Sydney resmi dinobatkan sebagai kebobolan terbesar Timnas Indonesia sepanjang putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Mirisnya, hasil minor tersebut juga mengecilkan peluang Indonesia untuk lolos langsung ke babak putaran final.
Karena saat ini, Jay Idzes CS merosot ke peringkat keempat klasemen sementara Grup C. Bahkan merujuk Antara News, Mohammad Kusnaeni atau yang akrab disapa Bung Kus meminta Timnas Indonesia melupakan kesempatan mendampingi Jepang ke Piala Dunia sebagai runner up.
Bukan tanpa alasan, selisih empat poin dari Australia yang menempati peringkat kedua akan sulit dikejar. Maka satu-satunya jalan adalah dengan menempuh jalur panjang lewat putaran keempat.
“Kluivert sekarang fokus saja memperbaiki performa tim lawan Bahrain. Harus dapat poin. Jangan sampai kalah lagi,” kata Bung Kus, Jumat (21/3/2025).
Gagalnya Patrick Kluivert dalam meninggalkan kesan debut yang manis masih hangat diperbincangkan publik tanah air maupun mancanegara. Sejatinya, kalah dan menang adalah hal yang wajar dalam dunia sepak bola.
Namun kekalahan di laga-laga krusial yang berpengaruh terhadap langkah ke depannya tentu tak akan mudah dimaafkan. Sayang seribu sayang, nasi sudah menjadi bubur. Chemistry yang nampak kurang di atas lapangan disebut-sebut sebagai dampak besar dari pergantian pelatih yang tiba-tiba.
Sebab adaptasi baru di tengah kompetisi penting bukan pilihan yang tepat. Pasalnya, Kluivert tak punya banyak waktu untuk mempersiapkan tim dengan baik dan berujung menipiskan harapan Timnas Indonesia untuk mewujudkan mimpi ke Piala Dunia 2026.
Tiga laga tersisa menghadapi Bahrain, China, dan Jepang harus dioptimalkan. Apabila target finish di urutan keempat klasemen akhir juga tak tercapai, kemungkinan besar sentimen publik akan semakin tajam. Kepada Patrick Kluivert, maupun federasi sendiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS