Tahura Djuanda, Wisata Hutan Bersama Keluarga

Tri Apriyani | Bena
Tahura Djuanda, Wisata Hutan Bersama Keluarga
Tahura Djuandra

Biasanya kalau liburan bersama keluarga, tempat apa yang dipilih? Pantai? Kolam renang? Staycation di hotel? Atau malah nge-mall? Tempat-tempat disebutkan di atas nampaknya jadi favorit, ya. Terutama jika kamu berwisata bersama keluarga dan juga anak-anak.

Tapi, ada satu alternatif wisata keluarga yang tidak kalah asyik loh. Apa tuh? Wisata hutan. Betul, beberapa daerah mempunyai kawasan konservasi yang dikelola pemerintah yang bernama Taman Hutan Raya. Kawasan konservasi dan wisata alam ini biasanya relatif aman untuk dikunjungi bersama keluarga. Terutama untuk yang membawa anak kecil. Salah satu Taman Hutan Raya (Tahura) di wilayah Jawa Barat adalah Tahura Ir. H. Djuanda yang berlokasi di daerah Dago Pakar Bandung.

Lokasi

Berlokasi di utara Bandung, tepatnya yaitu Kompleks Tahura, Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Sebetulnya Tahura Ir. H. Djuanda mempunyai beberapa pintu masuk. Namun untuk berwisata ke kawasan ini pos tiket yang di buka adalah pintu masuk utama yang bisa diakses dari Dago-Ciburial atau pintu masuk dari kawasan Maribaya yang bisa diakses dari Maribaya-Lembang.

Harga Tiket, Reservasi dan Waktu Operasional.

Untuk wisatawan lokal, harga tiket yang dikenakan adalah sebesar 15.000 rupiah per orang. Harga ini belum termasuk biaya parkir, ya! Biaya parkir nya berkisar 5.000 rupiah untuk motor dan 10.000 rupiah untuk kendaraan roda empat kecil. Untuk kendaraan besar seperti bus bisa langsung ditanyakan pada petugas di pos tiket. Tempat parkir di gerbang utama maupun gerbang kawasan Maribaya cukup luas.

Nah, di masa pandemi seperi saat ini. Untuk memasuki kawasan Tahura Ir. H. Djuanda harus melakukan reservasi terlebih dahulu melalui https://tahura.id/. Hal ini sebagai salah satu langkah protokol kesehatan ketat berwisata yang diterapkan oleh pengelola Tahura Djuanda. Waktu operasional di saat pandemi dimulai dari jam 08.00-16.00. Hari dan jam kedatangan bisa dipilih pada saat reservasi. Harap datang sesuai jadwal yang sudah dipilih. Agar tidak terjadi penumpukan pengunjung.

Fasilitas dan Ragam Kegiatan yang dapat dilakukan.

Dengan luas area 526,98 hektar. Wilayah Tahura mencakup beberapa kawasan wisata alam yaitu Kawasan Pusat Informasi dan Museum, Hutan Pinus, Kolam, Monumen Ir. H. Djuanda, fasilitas anak dan umum.

Tak jauh dari pintu utama Dago, langkah pertama adalah kawasan hutan Pinus, selanjutnya setelah melewati jembatan yang berada diatas saluran induk kolam pakar. Beberapa fasilitas umum berada di kawasan tersebut.

Mulai dari kantor pusat informasi yang juga ada museum kecil, monumen Ir. H. Djuanda yang ada di seberang museum, lalu fasilitas feeding rabit dan playground. Di kawasan tersebut juga terdapat fasilitas umum berupa toilet serta musola, serta warung tradisional yang tertata rapi. Betul, jika berwisata ke sini kamu nggak perlu takut kesulitan menemukan makanan atau minuman jika tidak sempat membawa dari rumah. Ada beberapa warung tradisional yg tertata di dalam kawasan tempat kamu bisa jajan mulai dari jagung bakar hingga bandrek.

Kawasan Gua Jepang dan Belanda.

Jika terus berjalan masuk, kawasan Goa Jepang dan Goa Belanda bisa dicapai setelah 10-20 menit berjalan kaki. Menuju kawasan ini bisa menyusuri jalan lebar yang berujung di Goa Belanda atau melalui jalan setapak ke arah hutan dan lembah yang nantinya menuju ke Goa Jepang. Biasanya ada pemandu di depan masing-masing kawasan gua yang menawarkan jasa untuk menemani masuk ke dalam gua dan memberikan penjelasan. Namun saat pandemi, ke dua gua tersebut dilarang untuk dimasuki pengunjung karena sirkulasi yang kurang mendukung.

Kawasan Penangkaran Rusa, Curug, dan Patahan Lembang

Lebih jauh berjalan dari Gua Belanda, kamu akan menemukan penangkaran rusa. Rusa disini tidak sebanyak yang bisa ditemukan di penangkaran rusa di daerah Ciwidey Kab. Bandung, namun cukup bisa jadi tempat mengedukasi dan melihat langsung rusa untuk anak-anak. Setidaknya sampai kawasan ini, masih cukup kids friendly baik jarak tempuh maupun kondisi jalan yang dilewati. Berjalan lebih jauh dari penangkaran rusa, kamu akan melewati beberapa Curug (Air Terjun), serta kawasan patahan Lembang. Jika kamu sudah sampai di kawasan Curug Omas. Selamat berarti kamu sudah hampir sampai di pintu masuk dari kawasan Maribaya.

Kawasan Tebing Keraton.

Nah, untuk kawasan ini berbeda pintu masuk. Dari pintu masuk utama Dago, dengan kendaraan bermotor kamu perlu menempuh beberapa kilometer dengan kontur jalan yang menanjak. Lokasi kawasan Tebing Keraton ini memang terkesan berada "di luar" Tahura Ir. H. Djuanda, walaupun sebetulnya satu kawasan konservasi tahura.

Berwisata ke hutan konservasi seperti Tahura Ir. H. Djuanda ini memang bisa jadi alternatif wisata di masa pandemi. Prokesnya ketat dengan pembatasan kuota pengunjung, kawasan hutan seluas ratusan hektar membuat pengunjung tidak berkumpul di satu kawasan, bisa menghilangkan penat dengan udara segar hutan dan pegunungan.

Tapi, tetap perhatikan kebijakan yang berlaku. Jika wilayah tersebut merupakan zona sedang dan tinggi pandemi. Mohon rencanakan ulang berwisata di lain waktu, ya! Stay safe semua.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak