Mawar di Serambi Masjid, Buku Motivasi Islam bagi Kaum Hawa

Hernawan | Nurita
Mawar di Serambi Masjid, Buku Motivasi Islam bagi Kaum Hawa
Kelopak bunga mawar merah. (Shutterstock)

Kecantikan Wanita Penghuni Surga. Nabi Muhammad SAW bersabda,

''Seandainya seorang wanita penghuni surga melihat ke bumi, niscaya surga sampai bumi terang bercahaya, dan seluruh bumi semerbak wangi karena bau harum tubuh wanita tersebut. Sungguh kerudung yang dipakai oleh wanita penghuni surga itu lebih baik daripada dunia dan semua isinya.'' (HR. Bukhari)

Identitas Buku

Judul Buku: Mawar Di Serambi Masjid
Genre: Motivasi Islam
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Penulis: Faidatur Robiah
Edisi Penerbit: 2016
Jumlah Halaman: 117 hlm
Nomor Edisi Terbit: ISBN 978-602-02-8530-6

Fase Pertama: Saat Mawarku Tumbuh

Prinsip adalah pegangan utama yang dimiliki manusia. Sebagai muslimah, tentunya kita harus memiliki sebuah prinsip yang teguh, agar kita tidak goyah dan mampu menjadi pegangan dikala kita dihadapkan pada suatu masalah. 

''Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan," (Qs. Al-'Ashr : 2).

Itulah janji Allah kepada kita umat manusia, agar menjadi mawar yang mampu tumbuh dengan akar yang kuat senantiasa bertawakal kepada Allah jika sedang berada dalam kesulitan sebab janji Allah itu benar-benar nyata. 

Berbekal akhlak yang mulia, yang senantiasa tersenyum kepada sesama muslim juga akan menuntunmu menjadi mawar yang sempurna.

Fase Kedua: Saat Sang Mawar Berbunga

Kini kau tampak indah
Kuncup bunga yang mengatup
Mulai mekar indah
Memesona setiap mata
Membuat iri banyak bunga

Fase yang mulai rentan, banyak wanita yang kelopaknya berguguran satu demi satu hanya karena tergoda oleh mata, tak kuat mendengar bisikan, dan tak mampu menahan lisan. 

Setiap hari, akar itu semakin kuat tidak semakin lemah. Yang sudah terlatih dan membekali dengan pupuk dan akar yang kuat, tidak mudah digoda serta senantiasa istiqomah menjaga diri.

Perihal cinta dan nafsu yang akan membuat seorang wanita menjadi goyah. Seringkali cinta dan nafsu menjadi satu kesatuan yang dipaksakan, padahal ada hakikatnya, dua hal itu sangatlah berbeda. 

Cinta adalah anugerah yang membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT, bukan semakin menjauh dari-Nya. Sebagai seorang muslimah, jangan sekali-kali kita menjatuhkan nilai seorang muslimah dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan seorang muslimah.

Fase Ketiga: Saat Sang Mawar Dipetik

Seorang muslimah sejati akan disandingkan Allah dengan pejuang tangguh yang rela mendaki gunung dan menuruni jurang hanya untuk memetik mawar berduri, sang bidadari.

Berbahagialah keduanya dalam kehalalan, buah atas kesabaran dan prinsip yang mereka yakini. Perjuangan yang telah dilakukan, senantiasa membuatnya menjaga hati melakukan yang terbaik untuk pejuangnya.

Wanita berduri, sekalipun telah dimiliki oleh pejuangnya, tapi tak sedikit pun imannya goyah, justru semakin bertambah. Bersama pejuangnya, ia akan selalu berusaha melaksanakan syariat islam dengan penuh kekuatannya.

Membentengi diri dengan iman dan selalu menjaga ukhuwah yang baik dengan suami, mencintainya, sebab surga seorang istri berada dalam rumah tangganya. 

''Sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri salehah," (HR. Muslim, Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Rumah tanggamu adalah jalanmu menuju surga, dan suamimu adalah tongkat yang mampu menuntunmu menuju sana.

Hakikat Bunga Mawar 

Mawar adalah wanita, sedangkan duri pada mawar adalah aturan yang melekat dari Allah SWT bagi seorang wanita.

Banyak orang mengatakan bahwa aturan Allah sangatlah mengekang, dengan model busananya, dengan segala cara bersikapnya, bicaranya, pergaulannya, yang mereka pikir semakin membuat tampak kolot, tidak gaul, sampai sulit mendapat teman, jodoh, pekerjaan serta banyak alasan lain yang terkadang 'kurang masuk akal'.

Seperti duri pada mawar, justru aturan itu yang melindungi kedudukannya, keindahannya, membuatnya tampak mulia, laksana ratu dalam sebuah istana kerajaan.

Wanita yang sempurna seperti mawar berduri di tepi jurang, bukan mawar di tengah taman. Mawar itu tidak mudah dijangkau, dilihat bahkan disentuh oleh setiap orang.

Namun, jika ada seseorang yang hendak memetiknya karena terpesona dengan keindahannya, pastilah orang itu adalah orang yang benar-benar menginginkannya dan rela berkorban untuk mendapatkannya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak