Local Pride! Toko Mas Bro Penghasil Kerajinan Kulit Manding

Hernawan
Desa Manding terkenal dengan kerajinan kulitnya. Barang-barangnya berkualitas, lho!

Jika ingin mencari barang berbahan dasar kulit, Desa Manding merupakan destinasi yang tepat bagi para wisatawan. Desa pengrajin kulit ini sudah terkenal akan kualitas barang-barang yang bagus. Awalnya, Desa Manding berdiri karena pada zaman dahulu terdapat tiga orang pemuda yang bekerja di perusahaan kulit Kota Yogyakarta.

Karena mereka telah memiliki kemampuan dalam pekerjaan mengolah kulit menjadi barang, maka ketiga pemuda tersebut sepakat untuk meninggalkan perusahaan tempat mereka bekerja dan memulai untuk merintis usaha sendiri. Ketiga pemuda tersebut bernama Ratno, Prapto, dan Wardi.

Pada tahun 1947, ketiganya keluar dari perusahaan. Ketiga pemuda tersebut bergelut dengan usaha kulit yang mereka dirikan. Setelah 10 tahun lamanya, tepatnya pada tahun 1957, Desa Manding ini menjadi terkenal dan mengalami puncak kejayaan menjadi sentra pengrajin kulit pada tahun 1980. Sampai sekarang, usaha kerajinan kulit di desa tersebut terus berkembang hingga terdapat sekitar 40 toko penghasil produk kerajinan kulit.

Desa Manding berlokasi di persimpangan Jalan Parangtritis km 11, tepatnya di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil produksi kerajinan kulit di Desa ini sangat bervariasi, seperti sepatu, tas, dompet, jaket, dan aksesoris lainnya.

Salah satu toko pengrajin kulit yang menjual produk kerajinan kulit ialah toko “Mas Bro”. Toko Mas Bro sudah 11 tahun berdiri sejak didirikan pada tahun 2010. Toko tersebut juga menjual berbagai macam produksi kerajinan kulit, untuk rentang harga setiap produknya bervariasi.

“Harga untuk sepatu sekitar Rp 150.000, dompet sekitar Rp 90.000 - Rp 130.000, dan tas sekitar harga Rp 200.000,” ujar Feri, karyawan toko Mas Bro.

Kerajinan Kulit dari Desa Manding (DocPribadi/AillaSalsabilla)
Kerajinan Kulit dari Desa Manding (DocPribadi/AillaSalsabilla)

Feri Juga mengatakan, bahwa hasil kerajinan kulit Manding ini dibuat dengan bahan berkualitas dari kulit domba dan sapi. Untuk pengerjaan setiap produknya dapat memakan waktu 1 hingga 2 minggu lamanya.

Namun, karena terdampak pandemi Covid-19, produk yang terjual di toko ini cukup menurun. Dalam satu hari, rata-rata toko dapat menjual 9 hingga 15 item. Untuk pemasaran, toko Mas Bro juga menjual produk-produknya secara online, contohnya ialah Shopee sebagai alternatif marketplace selain toko yang berdiri di Desa Manding tersebut.

Produk kerajinan kulit cukup diminati oleh masyarakat. Pasalnya, barang yang terbuat dari kerajinan kulit terutama dari Desa Manding lebih awet dan tahan lama.

“Saya memilih produk kulit disini (Desa Manding), karena kualitas bagus, tidak kalah dengan produk luar. Kenapa membeli produk luar dengan harga mahal, kalau produk lokal memiliki kualitas yang bagus dan bisa didapatkan dengan harga terjangkau?” kata Fikri, salah satu pembeli yang dijumpai di Toko Mas Bro.

Harga yang ditawarkan produk kulit di Desa Manding ini memang terbilang cukup terjangkau, melihat kualitas yang diberikan sangat bagus. Karena itulah Desa Wisata Manding menjadi kawasan yang wajib didatangi oleh wisatawan ketika berkunjung ke Yogyakarta.

Reporter: Ailla Salsabilla (Peserta Suara Community Institute Batch 1)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak