Tentang Kemiskinan dan Upaya Mewujudkan Cita-cita

Hayuning Ratri Hapsari | Sam Edy Yuswanto
Tentang Kemiskinan dan Upaya Mewujudkan Cita-cita
Buku "A Real Chef is A real Hard Worker" (Dokumentasi pribadi/Sam Edy)

Setiap orang tentu memiliki keinginan atau cita-cita yang ingin dicapai. Namun tak semua orang berhasil mewujudkannya. Ada yang berhenti di tengah jalan karena tak kuat menanggung ujian dan sederet kegagalan. Namun banyak juga yang terus melanjutkan, berjuang pantang menyerah, meski telah dihantam kegagalan berulang kali.

Hanya orang-orang yang ulet, gigih, dan pantang menyerah yang kelak berhasil meraih impian atau cita-citanya. Bagi mereka, kegagalan bukanlah akhir segalanya. Kegagalan demi kegagalan merupakan proses alami dan memang harus dihadapi oleh setiap orang yang mendambakan kesuksesan.

Bicara tentang cita-cita, ada sebuah cerita pendek menarik berjudul Janji pada Ibu karya Ida Fauziah. Cerita pendek ini saya temukan dalam buku kumpulan cerpen berjudul A Real Chef is A real Hard Worker, ditulis oleh Amelia Kartikawati, dkk. 

Cerpen berjudul Janji pada Ibu bercerita tentang seorang pemuda bernama Eko yang begitu gigih memperjuangkan cita-citanya. Mengabdi untuk negeri tercinta adalah salah satu impian dalam hidupnya. Dikisahkan, Eko bukanlah anak yang terlahir dari keluarga kaya raya. 

Biasanya, sepulang sekolah Eko akan segera membantu ibunya, berjualan di warung yang ada di pinggir jalan raya. Setelah makan siang dan salat Zuhur dia akan bergegas menyiapkan segala keperluan di warung tersebut. Berikut ini petikan kisahnya:

Selesai salat, aku mengangkat semua perlengkapan yang telah Ibu siapkan. Sejak Ayah meninggal tujuh tahun lalu, aku membantu Ibu berjualan setiap pulang sekolah. Kami menuju gubuk semi permanen di pinggir jalan raya, sekitar 250 meter dari rumah kami.

Ibu menata kue-kuenya. Aku mulai membuka kelapa muda yang menggunung di samping gubuk kami. Musim kemarau begini, berjualan es kelapa muda sangat menguntungkan. Lumayan untuk biaya sekolah dan menutupi biaya hidup kami.

Meski sebagian waktunya disibukkan untuk bekerja membantu ibu, tapi tak membuat Eko menjadi anak yang malas-malasan dalam menuntut ilmu. Bahkan dia termasuk siswa berprestasi. Hal ini dibuktikannya ketika ujian akhir di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan listrik, dia mendapatk nilai tertinggi. 

Tak hanya itu, berkat kecerdasannya, dia berhasil menimba ilmu di luar negeri bahkan hingga meraih gelar doktor. Pada akhirnya Eko memilih kembali ke tanah air, ingin menunaikan janji pada ibunya yang telah tiada. Eko siap mengabdi untuk negeri tercinta. Dia berharap ibu tersenyum bangga dan bahagia di surga-Nya yang abadi.

Kisah tentang Eko yang berusaha memperjuangkan cita-citanya dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi para pembaca, agar jangan pernah menyerah dalam meraih impian. Kisah Eko juga menyelipkan hikmah bahwa barang siapa yang tekun dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, kelak dia akan mendapatkan banyak kesempatan atau peluang emas yang tak dimiliki oleh orang-orang yang malas.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak