Kisah di Balik Kematian yang Tertuang dalam Buku 'Things Left Behind'

Hernawan | Habil Samsuri
Kisah di Balik Kematian yang Tertuang dalam Buku 'Things Left Behind'
Buku Things Left Behind (DocPribadi/Habil Samsuri)

Tidak hanya buku fiksi saja yang popular, buku nonfiksi yang bergenre self-improvement juga digemari oleh banyak kalangan. Tidak jarang, buku yang dapat memotivasi pembacanya itu menjadi Best Seller. Salah satunya yang berjudul Things Left Behind

Siapa yang tidak tahu K-drama Move To Heaven? Serial drama Korea itu terinspirasi dari buku Things Left Behind atau dalam bahasa Koreanya Tteonan Hu-e Namgyeojin Geotdeul. Pada Desember 2021 lalu, buku tersebut dialihbahasakan dalam bahasa Indonesia oleh Anna Lee dan telah resmi diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Umum (GPU).

Buku Things Letf Behind mengisahkan kisah sang penulis, yaitu Kim Sae Byoul dan Jeon Ae Won yang menjadi pengurus barang-barang peninggalan orang yang sudah meninggal. Sudah hampir 10 tahun bekerja sebagai profesi tersebut, Kim Sae Byoul menceritakan bagaimana mereka membersihkan lokasi kematian seseorang, baik itu meninggal dengan wajar ataupun tidak wajar sekalipun. Pekerjaannya tidak mudah dilakukan bagi orang-orang pada umumnya, dia harus membersihkan jejak jasad almarhum, membereskan barang-barang peninggalannya, dan menyampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Buku ini mengungkap beragam kisah nyata di balik kematian seseorang, termasuk menceritakan kisah pilu orang-orang yang menemui kematiannya seorang diri berdasarkan pengalaman penulisnya itu sendiri. Things Left Behind diawali dengan kata pengantar yang berisikan cerita awal Kim Sae Byoul menjalani pekerjaan tersebut. Lalu dilanjutkan dengan prolog, bagian isi buku yang terdiri dari 4 bab, epilog, dan diakhiri dengan tips atau tujuh prinsip untuk mengakhiri hidup dengan indah.

Tidak untuk menakuti pembaca akan kematian atau juga tidak bermaksud menampilkan kisah-kisah dramatis, justru Kim Sae Byoul ingin pembaca mendapatkan motivasi hidup. Ada banyak pelajaran hidup yang dapat diambil oleh pembaca, tentang bagaimana betapa berharganya kehidupan, keluarga, kasih sayang, dan persahabatan. Jadikanlah reminder untuk tetap bersyukur akan kehidupan yang kita jalani dan mempersiapkan segala sesuatu saat kita menemui ajal itu sendiri. Suatu hari kematian seperti yang dikisahkan dalam buku ini bisa saja terjadi pada keluarga kita atau bisa saja itu menjadi kisah kita sendiri. 

Itulah ulasan singkat buku Things Left Behind yang dapat kamu pertimbangkan untuk membacanya atau bisa saja bermanfaat. Selamat membaca, ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak