6 Mamalia Terkecil di Dunia, Ada yang Terancam Punah Keberadaannya!

Candra Kartiko | Alfian Nurhidayat
6 Mamalia Terkecil di Dunia, Ada yang Terancam Punah Keberadaannya!
Pygmy possum (Instagram/@australiangeographic)

Mamalia terkecil di dunia mungkin tampak lucu dan tidak berdaya. Namun, dibalik ukurannya yang sangat kecil, banyak kelebihan yang didapat oleh mereka sehingga bisa membantu mereka melakukan lebih dari sekadar terlihat menggemaskan. Ukuran yang sangat kecil bisa membantu mereka memanjat untuk melintasi ranting pohon sambil berburu serangga. 

Mamalia ini juga bisa menghindari pemangsa berkat ukurannya yang sangat kecil. Mereka cukup dengan bersembunyi di celah-celah pohon sehingga pemangsa tidak bisa menemukan mereka. Bingkai mungil dari mamalia terkecil ini, sangat menguntungan bagi mereka. Lalu, apa saja mamalia terkecil di dunia? Dan bagaimana ukurannya? Merangkum dari situs Live Science, berikut 6 mamalia terkecil di dunia yang bentuknya sangat imut.

1. Celurut Etruska (Etruscan shrew)

Celurut Etruska (Instagram/@scienceetviejunior)
Celurut Etruska (Instagram/@scienceetviejunior)

Celurut Etruska atau Etruscan shrew (Suncus etruscus) mempunyai berat hanya 2 gram. Celurut Etruska bisa tumbuh dengan kisaran panjang antara 1,5 sampai 2 inci, sedangkan panjang ekornya bisa mencapai sepertiga dari panjang tubuhnya. Mamalia pengerat ini walaupun memiliki tubuh yang kecil, mereka memiliki nafsu makan yang besar. 

Celurut Etruska bisa makan sebanyak dua kali dari berat tubuhnya sendiri. Mereka memiliki detak jantung yang sangat cepat, dan bisa berdetak hingga 1500 kali denyutan per detik. Sebagai perbandingan, jantung manusia berdetak rata-rata 72 kali denyutan per menit. Celurut Etruska lebih suka hidup di lahan berumput yang lembab. Mereka berasal dari Asia, terutama di Semenanjung Arab, Asia Tengah dan Asia Selatan. Namun, tersebar luas juga di Eropa Selatan dan Afrika Utara.

2. Celurut/tikus mondok Amerika (American shrew mole)

American shrew mole (Instagram/@hetdiertjevandedag)
American shrew mole (Instagram/@hetdiertjevandedag)

Celurut/tikus mondok Amerika atau American shrew mole (Neurotrichus gibbsii) merupakan spesies mol terkecil. Beratnya hanya 10 gram atau setara dengan uang koin dua sen Amerika. Panjang tubuhnya dua setengah inci, sedangkan panjang ekornya bisa mencapai setengah dari panjang badannya. American shrew mole dikenal juga sebagai Gibb's shrew mole and North American least shrew. Alasan disebut shrew mole daripada celurut (shrew) atau tikus mondok (mole) karena mereka masuk ke dalam karakteristik keduanya. Shrew mole mempunyai bulu dan bentuk kepala yang mirip dengan celurut. Sedangkan kukunya yang runcing mirip dengan tikus mondok.

Mereka hidup di hutan lembab di bagian barat laut Amerika Serikat dan barat daya Kanada. Sama seperti tikus mol lain, shrew mole Amerika memiliki moncong panjang dengan ujung pipih dan tajam. Kukunya yang runcing digunakan oleh mereka untuk menggali tanah. Tidak seperti tikus mol lain yang menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan menggali terowongan bawah tanah, American shrew mole lebih sering muncul ke permukaan tanah untuk mencari makan. Mereka juga memanjat semak-semak untuk berburu serangga.

3. Jerboa kerdil (Pygmy jerboa)

Jerboa kerdil (Instagram/@charles808)
Jerboa kerdil (Instagram/@charles808)

Jerboa kerdil  atau Pygmy jerboa pernah viral dan menjadi sorotan di YouTube pada tahun 2010. Mereka tampak seperti persilangan antara tikus dan bayi kanguru. Hewan kecil yang lincah ini adalah hewan pengerat terkecil di dunia. Beratnya sekitar 3 gram dan panjang tubuhnya hanya 2 inci, sedangkan ekornya bisa mencapai 2 kali lipat dari panjang tubuhnya. 

Jerboa kerdil (Salpingotulus michaelis) berasal dari Pakistan dan Afghanistan. Namun, 25 spesies berbeda dari jerboa hidup di Asia Tengah dan China. Salah satu spesiesnya, Jerboa Efrat bertelinga panjang (Euphratica Allactaga), sangat dicintai di Afghanistan. Bahkan, pemerintah di sana mendedikasikan cap tikus untuk hewan pengerat tersebut pada tahun 1989.

4. Possum kerdil (Pygmy possum)

Possum kerdil (Instagram/@zookeeper_dan)
Possum kerdil (Instagram/@zookeeper_dan)

Meskipun tampaknya lebih terkait dengan chinchilla daripada kanguru, possum kerdil atau pygmy possum (Cercartetus nanus) masih bagian dari keluarga berkantung, yang juga termasuk wombat, setan Tasmania, dan koala. Ukuran possum kerdil ini sekitar 2 sampai 4 inci dan beratnya hanya 10 sampai 45 gram. Mamalia super mini ini aktif di malam hari. Mereka menggunakan ekornya untuk menggantung dengan posisi terbalik pada pohon. 

Keberadaan possum kerdil bisa ditemukan di Australia, Papua Nugini, dan Indonesia. Selama musim dingin, possum kerdil akan menggulung dirinya menjadi bola kecil agar mereka bisa hibernasi sementara. Selama hibernasi, suhu tubuh dan metabolisme mereka akan berkurang sehingga tidak terlalu membutuhkan makan. Namun, mereka bisa menerima makanan dari lemak yang tersimpan pada ekornya.

5. Lemur tikus (Mouse lemur)

Lemur tikus (Instagram/@coreynimmer)
Lemur tikus (Instagram/@coreynimmer)

Lemur tikus atau mouse lemur adalah primata terkecil di dunia. Panjang tubuhnya kurang dari dua setengah inci, sedangkan panjang ekornya bisa dua kali dari panjang tubuhnya. Rata-rata berat mereka antara 1,5 dan 3 ons. Primata ini mencari makan di malam hari. 

Lemur tikus adalah omnivora dan makanan mereka sangat beragam. Mereka makan serangga, artropoda, vertebrata kecil, getah, buah, bunga, nektar, dan juga kuncup daun, makanannya tergantung pada musim. Mereka selalu berada di dahan pehohonan di hutan. Hewan nokturnal yang terancam ini hidup di hutan kering bagian barat Madagaskar.

6. Kelelawar bumblebee (Bumblebee bat)

Kelelawar bumblebee (Instagram/@lilittaylor)
Kelelawar bumblebee (Instagram/@lilittaylor)

Bernama Latin Craseonycteris thonglongyai, kelelawar bumblebee merupakan mamalia terkecil di dunia. Mereka hanya memiliki berat 2 gram, sedangkan panjangnya hanya mencapai 1 hingga 1,3 inci. Ditemukan oleh ahli zoologi dari Thailand, Kitty Thonglongyai, pada 1974 sehingga mereka disebut juga sebagai Kitti's hog-nosed bat

Disebut hog-nosed karena moncongnya yang berwarna merah muda mirip seperti hidung babi. Kelelawar ini hidup di gua-gua batu kapur di dalam hutan dan hanya ditemukan di daerah-daerah kecil di bagian barat Thailand dan Myanmar. Namun, kini keberadaannya semakin terancam karena adanya perubahan habitat.

Perburuan dan perusakan habitat dari mamalia terkecil ini bisa menjadi ancaman bagi kelestarian hidup mereka. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan hewan ini agar tidak punah adalah dengan edukasi, bahwa keberadaan mamalia ini masih ada. Kita semua harus menjaga habitatnya agar mereka tidak punah. 

Video yang mungkin Anda suka

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak