Mengenang 4 Pahlawan Wanita Indonesia dan Jasanya dalam Peringatan Hari Ibu

Candra Kartiko | Rizka Utami Rahmi
Mengenang 4 Pahlawan Wanita Indonesia dan Jasanya dalam Peringatan Hari Ibu
Pahlawan Wanita Indonesia Martha Christina Tiahahu (Wikipedia)

Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember dikhususkan untuk memberikan penghormatan pada para pahlawan wanita yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak wanita di Indonesia. 

Banyak sekali pahlawan wanita yang memiliki jasa yang besar sehingga jasanya masih dikenang hingga kini, salah satunya adalah persamaan hak dalam pendidikan seperti yang diperjuangkan oleh R.A Kartini.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah 4 pahlawan wanita Indonesia yang memiliki jasa yang besar bagi wanita Indonesia.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Terbaik di Provinsi Bengkulu, Salah Satunya Danau Mas Harun Bastari

1. Martha Christina Tiahahu

Pahlawan wanita Indonesia Martha Christina Tiahahu (Wikipedia)
Pahlawan wanita Indonesia Martha Christina Tiahahu (Wikipedia)

Pahlawan wanita yang berasal dari Maluku ini memiliki keberanian yang luar biasa karena ia sudah berani melawan penjajah Belanda di usianya yang baru menginjak 17 tahun. Tidak gentar melawan penjajah, Martha Christina Tiahahu juga menyerukan kaum perempuan lainnya untuk membantu kaum laki-laki di medan pertempuran.

Saat melawan penjajah, ayah dari Martha Christina Tiahahu tertangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Belanda, hal tersebut membuat kesehatannya terganggu baik fisik maupun mental. 

Kondisi diperparah dengan ditangkapnya Martha bersama puluhan orang lainnya untuk bekerja paksa di sebuah perkebunan kopi. Setelah itu kondisinya makin memburuk hingga ia meninggal pada 2 Januari 1818.

2. Maria Walanda Maramis

Pahlawan wanita Indonesia Maria Walanda Maramis (Wikipedia)
Pahlawan wanita Indonesia Maria Walanda Maramis (Wikipedia)

Pahlawan wanita yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara ini memiliki latar belakang yang mirip dengan R.A Kartini dalam upaya membebaskan wanita dari keterbelakangan pendidikan.

Tidak hanya bidang akademis, Maria Walanda Maramis juga berjuang agar para wanita bisa memperoleh keahlian ilmu berumah tangga seperti memasak, menjahit, dan keahlian lainnya dengan mendirikan organisasi bernama PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya).

Maria terus aktif dan berkontribusi dalam organisasi yang dibentuknya tersebut hingga ia tutup usia di tahun 1924.

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Ternyata Begini Sejarah Hari Ibu di Indonesia

3. Nyai Ahmad Dahlan

Pahlawan wanita Indonesia Nyai Ahmad Dahlan (Wikipedia)
Pahlawan wanita Indonesia Nyai Ahmad Dahlan (Wikipedia)

Tokoh emansipasi wanita yang memiliki nama asli Siti Walidah ini adalah wanita pemberani yang mendirikan organisasi Sopo Tresno di tahun 1914. Dakwah, pendidikan, dan sosial adalah bidang yang menjadi fokus dalam perkumpulan yang dibentuknya tersebut.

Bidang agama lainnya seperti dakwah juga menjadi fokusnya dalam memberikan pendidikan untuk kaum wanita.

Baca Juga: Sejarah Hari Ibu: Peringatan dan Dedikasi untuk Seluruh Perempuan di Indonesia

4. Dewi Sartika

Pahlawan Wanita Indonesia Dewi Sartika (Wikipedia)
Pahlawan Wanita Indonesia Dewi Sartika (Wikipedia)

Tokoh wanita yang berasal dari Jawa Barat ini juga peduli terhadap pendidikan kaum wanita, ia mendirikan sekolah bernama Sakola Istri. 

Selain itu Dewi Sartika juga menulis sebuah karangan berjudul De Inlandsche Vrouw (Wanita Bumiputera) yang isinya tentang pentingnya pendidikan bagi wanita. Berkat jasanya dalam bidang pendidikan, Dewi Sartika dianugerahi gelar Orde van Oranje-Nassau dari pemerintah Hindia Belanda.

Demikian tadi pahlawan wanita Indonesia yang jasa-jasanya bisa kita nikmati hingga sekarang, semoga akan terus bermunculan pahlawan-pahlawan wanita baru yang menjadi tonggak kekuatan bagi wanita lainnya di seluruh dunia. Selamat Hari Ibu!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak