Jejak A-4 Skyhawk, dari Operasi Alpha Hingga Operasi di Timor-Timur

Ayu Nabila | zahir zahir
Jejak A-4 Skyhawk, dari Operasi Alpha Hingga Operasi di Timor-Timur
Jet tempur A-4 Skyhawk milik TNI-AU (DocPribadi/Zahir)

Sepanjang sejarahnya, kekuatan udara Indonesia memang silih berganti menggunakan beragam alutsista buatan timur maupun barat. Selepas menjadi pengguna beragam alutsista udara dari blok timur pada era 60-an, Indonesia kemudian mengubah haluan politiknya menjadi condong ke blok barat pasca konflik 65. Hal ini turut merubah kekuatan alutsista Indonesia di masa orde baru yang cenderung mengarah ke blok barat, termasuk untuk kekuatan udaranya.

BACA JUGA: Ferry Irawan Ancam Sebar Video Telanjang Venna Melinda Jika Tak Mau Layani 'Begituan', Harus Gimana Kalau Jadi Korban?

Satu dari sekian alutsista udara yang menjadi ikon jet tempur blok barat yang juga pernah dioperasikan oleh TNI-AU adalah pesawat jet tempur Doughlas A-4 Skyhawk. Jet tempur ini bisa dibilang sebagai salah satu jet tempur dengan kemampuan serang darat terbaik di masanya. Namun, meski demikian jet ini ternyata memiliki kisah tersendiri di Indonesia. Berikut ini beberapa fakta menarik dari jet tempur A-4 Skyhawk dalam tubuh TNI-AU.

1. Dibeli Secara Rahasia dari Israel

Pesawat A-4 Skyhawk di Indonesia (aviahistoria.com)
Pesawat A-4 Skyhawk di Indonesia (aviahistoria.com)

Kedatangan jet tempur A-4 Skyhawk tentunya sudah menjadi rahasia umum jika saat itu puluhan unit pesawat ini dibeli dari Israel. Dilansir dari situs aviahistoria.com, jet tempur buatan Amerika Serikat ini dibeli dari Israel dalam kondisi bekas pakai. Saat itu TNI melaksanakan sebuah operasi pembelian yang dikenal dengan operasi Alpha pada tahun 1979.

Beberapa pilot dan teknisi dari Indonesia sejatinya terbang ke Amerika Serikat sebelum kemudian pergi ke Israel guna belajar menerbangkan pesawat ini. Meskipun demikian, para awak dari TNI-AU tersebut tetap mendapatkan lisensi menerbangkan A-4 dari Amerika Serikat.

Dilansir dari indomiliter.com, secara teknis pesawat A-4 Skyhawk yang dibeli dari Israel tersebut tetap mendapatkan berkas dari Amerika Serikat meskipun barangnya berasal dari Isarel. Pada saat itu Indonesia kedatangan sekitar 16 unit pesawat dengan rincian 14 unit versi tempur dan 2 unit versi latih yang dikirim secara bertahap dan selesai di tahun 1980.

2. Pembelian Pesawat yang Menimbulkan Polemik

Skuadron A-4 Skyhawk Indonesia (aviahistoria.com)
Skuadron A-4 Skyhawk Indonesia (aviahistoria.com)

Jet tempur A-4 Skyhawk yang dibeli dari Israel tersebut tentunya menimbulkan kontroversi di Indonesia. Seperti yang diketahui, Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik secara umum. Bahkan, Indonesia secara politik tidak mengakui kedaulatan negara Israel hingga hari ini.

Hal itulah yang membuat pembelian pesawat A-4 Skyhawk kala itu menjadi salah satu kontroversi di tubuh TNI. Meskipun di era kini kita juga dapat menemui beberapa persenjataan yang dioperasikan oleh TNI yang merupakan buatan dari pabrikan-pabrikan Israel.

BACA JUGA: Dicap Pakai Jurus Sapu Rata, Kubu Putri Candrawathi Skakmat Jaksa: Replik Kosong Sana-sini, Bak Tersesat di Rimba Fakta!

Kontroversi tersebut tentunya menjadi salah satu cerita tersendiri dalam sejarah militer di Indonesia hingga hari ini. Meskipun menimbulkan polemik dalam pengadaannya, pada akhirnya pihak TNI-AU melakukan pembelian kembali beberapa unit A-4 Skyhawk tersebut yang dikenal dengan nama operasi Alpha II pada tahun 1982. Beberapa unit jet tempur A-4 Skyhawk ini kemudian tiba di Indonesia secara bertahap hingga dekade 1990-an.

3. Mencicipi Medan Konflik di Timor-Timur

Sistem Persenjataan Pesawat A-4 Skyhawk di Museum Dirgantara, Yogyakarta (Dok. Pribadi/Zahir)
Sistem Persenjataan Pesawat A-4 Skyhawk di Museum Dirgantara, Yogyakarta (Dok. Pribadi/Zahir)

Kiprah A-4 Skyhawk di Indonesia bukan hanya menjadi pemanis hanggar dan peran patroli semata. Pesawat ini tercatat pernah diterjunkan di medan konflik Timor-Timur pada dekade 80-an. Dilansir dari situs indomiliter.com, jet tempur ini dianggap cukup sukses dalam menggempur basis pertahanan gerilyawan fretilin di Timor-Timur. Jet tempur yang dijuliki oleh para pilot sebagai “Si Bongkok” ini memang menjadi pesawat serang darat tercanggih yang dioperasikan oleh Indonesia kala itu.

Dilansir dari situs military-today.com, pesawat A-4 yang dimiliki Indonesia dipersenjatai oleh sepasang meriam otomatis 20 mm dan mampu membawa beberapa bom, roket dan rudal sebagai muatan persenjataanya. Jet tempur ini mampu mencapai kecepatan maksimal sekitar 1.000 km/jam dan memiliki daya jelajah skeitar 1.000-3.000 km tergantung muatan dan bahan bakar yang dibawanya. Seluruh unit pesawat A-4 Skyhawk milik TNI-AU resmi dipensiunkan pada tahun 2004 dan kini beberapa unitnya berubah menjadi monumen dan koleksi di berbagai museum.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak