Baru-baru ini ramai di media sosial tentang habitat bunga rawa di Ranca Upas yang rusak usai event motor trail. Berbagai sumber juga menyebut bunga rawa sebagai "edelweis rawa" karena bentuk dan sifatnya mirip bunga edelweis. Apakah memang bunga rawa masih satu kelompok dengan edelweis yang berhabitat di gunung?
Edelweis (Leontopodium alpinum)
Melansir dari britannica, edelweis adalah tumbuhan dari famili Asteraceae asli Eropa dan Amerika Selatan. Beberapa contoh tanaman bunga famili Asteraceae adalah bunga krisan, bunga matahari, dahlia, zinnia, dan marigold.
BACA JUGA: Mengulik Istilah Edimental dalam Dunia Botani, Kamu Sudah Tahu Belum?
Nama ilmiah edelweis adalah Leontopodium alpinum. Sumber lain dari plantura.garden menyebutkan edelweis berasal dari Asia yaitu Mongolia, Tibet, dan Himalaya yang kemudian ditemukan juga di Eropa sekitar 100 ribu tahun lalu. Tumbuhan ini berada di ketinggian 1.500 sampai 3.500 meter.
Daun dan bunga edelweis tertutup oleh bulu-bulu halus berwarna putih. Pada tiap tangkai bunga edelweis ada 2-10 kuntum bunga kuning menggerombol yang di bawahnya dikelilingi 6-9 daun pelindung mirip kelopak berwarna putih. Tinggi tumbuhan edelweis 5 sampai 30 cm. Namun, edelweis yang dibudidaya bisa mencapai 40 cm.
Ada beberapa varietas edelweis dari spesies Leontopodium alpinum, di antaranya: Leontopodium alpinum 'Matterhorn', Leontopodium alpinum 'Mont Blanc', dan Leontopodium alpinum 'Blossom of Snow'. Berbeda dari edelweis spesies L. alpinum ada pula Leontopodium souliei atau 'Chinese drawrf edelweiss' yang tumbuhnya lebih pendek daripada edelweis L. alpinum.
Edelweis di Selandia Baru juga merupakan spesies berbeda yang nama ilmiahnya adalah Leucogenes grandiceps. Bunga edelweis New Zaeland masih satu famili dengan edelweis Eropa, namun bentuk bunganya agak berbeda. Bagaimana dengan edelweis di Indonesia?
Edelweis Jawa (Anaphalis javanica)
Indonesia memiliki bunga gunung yang dinamai sebagai bunga edelweis Jawa atau bunga senduro oleh masyarakat lokal. Edelweis Jawa memiliki nama ilmiah Anaphalis javanica dan hanya dapat tumbuh di ketinggian 2.000-3.000 meter. Tumbuhan ini juga merupakan anggota famili Asteraceae seperti edelweis Leontopodium dan edelweis Selandia Baru.
Bunga A. javanica memiliki tampilan yang berbeda dengan L. alpinum atau edelweis di negara-negara lain. Kelopak bunga edelweis Jawa berwarna putih dengan tekstur lembut dan bagian kepala bunganya berwarna kuning. Satu tangkai edelweis Jawa bisa menopang 5 sampai 6 kepala bunga.
Selain A. javanica, berdasarkan artikel dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK ada 3 spesies edelweis lainnya yang dapat dijumpai di Indonesia khususnya kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai yaitu Anaphalis longifolia, Anaphalis viscida, dan Anaphalis maxima.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Mohon Doa, Teman Artis Histeris Melihat Kondisi Alyssa Soebandono, Benarkah?
Bunga rawa atau edelweis rawa (Syngonanthus falvidulus)
Bunga rawa yang kerap disebut juga edelweis rawa adalah tumbuhan yang memiliki nama umum yellow hatpins dan nama ilmiahnya Syngonanthus flavidulus. Berdasarkan database yang dimuat oleh itis.gov, spesies ini adalah anggota famili Eriocaulaceae, berbeda dengan edelweis Eropa, Jawa, dan Selandia Baru.
Menurut beberapa sumber, Syngonanthus flavidulus hanya ditemukan di Indonesia dan Amerika Serikat (Carolina, Alabama, Georgia, Mississippi, dan Florida). Di Indonesia tanaman ini kini hanya tumbuh di Danau Ciharus, Garut, Jawa Barat dan Ranca Upas, Bandung, Jawa Barat setelah populasi yang ada di Kalimantan dinyatakan punah.
Edelweis rawa memiliki bunga berukuran kecil dan mahkotanya warna putih. Tangkainya panjang dan daun bunga rawa menyerupai rumput yang muncul mengumpul di dekat tanah. Seperti penamaannya, habitat tanaman ini bukan di gunung melainkan lahan basah atau tanah yang lembap.
Bunga edelweis rawa, edelweis Jawa, dan edelweis yang ada di negara lain merupakan spesies yang tidak sama. Walaupun penamaannya menggunakan kata 'edelweis', bunga rawa bahkan merupakan kelompok famili yang berbeda.