Macbeth merupakan sebuah drama tragedi karya William Shakespeare yang pertama kali dipentaskan pada 1606. Drama lima babak ini mengisahkan tentang ambisi dan ketamakan yang membawa pada kehancuran. Untuk mengenal lebih dekat dengan buku Macbeth karya William Shakespeare, berikut identitas dan ulasannya.
Identitas Buku Macbeth
Judul: Macbeth
Penulis: William Shakespeare
Penerjemah: Fatimah, Ifa Nabila dan Ratna Ofvilia
Penerbit: NARASI
Tahun: Cetakan Kedua, 2022
Tebal: 160 halaman
ISBN: 9786025792632
Ulasan Buku Macbeth
Macbeth dianggap sebagai salah satu karya terbaik dari Shakespeare dan telah diadaptasi menjadi berbagai bentuk seperti film, teater, dan opera.
Drama ini berpusat pada tokoh utama, Macbeth, seorang panglima perang Skotlandia yang diberi ramalan oleh tiga penyihir bahwa dia akan menjadi raja. Ambisi dan ketamakan Macbeth terpicu oleh ramalan itu, dan bersama istrinya, Lady Macbeth, mereka merancang sebuah konspirasi untuk membunuh Raja Duncan yang saat itu berkuasa dan merebut tahta. Namun, setelah melakukan pembunuhan itu, Macbeth dan Lady Macbeth terus diselimuti oleh rasa bersalah dan ketakutan, yang akan membuat hidup keduanya tidak lagi sama.
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Tempat Glamping di Bandung, Biar Liburanmu Makin Seru!
Drama ini menunjukkan bagaimana ambisi yang tak terbatas dan keinginan untuk berkuasa dapat menghancurkan diri sendiri dan orang banyak. Shakespeare juga menggambarkan karakterisasi yang kuat dalam drama ini. Macbeth digambarkan sebagai seorang yang mulanya jujur dan setia, tetapi lama kelamaan ambisi yang kelewat batas menguasai dirinya. Lady Macbeth, di sisi lain, digambarkan sebagai seorang wanita yang memang licik dan manipulatif, yang menghasut suaminya untuk melakukan tindakan jahat.
Selain dua karakter di atas, ada pula beberapa tokoh lain yang tak kalah penting dalam jalannya cerita. Misalnya Banquo, sahabat Macbeth yang juga seorang panglima perang. Bertolak belakang dengan Macbeth, Banquo mengutamakan akal sehatnya. Ia merupakan satu-satunya yang menaruh curiga pada Macbeth di saat yang lain tertipu.
Ternyata Macbeth tidak mampu menjadi raja yang bijaksana. Kekacauan terjadi di mana-mana. Macbeth bahkan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ia menjadi sungguh-sungguh gila, dihantui oleh orang-orang yang telah disingkirkannya. Muncullah Macduff, seorang bangsawan lain yang pada akhirnya memimpin gerakan pemberontakan terhadap Macbeth. Malcolm, putra Raja Duncan pun ikut bersamanya dalam pertempuran terakhir.
Selain karakterisasi yang kuat, Macbeth memiliki plot yang menarik dan kompleks, dengan banyak konflik dan kejutan yang membuat pembaca terus mengikuti sampai akhir. Gaya bahasa yang digunakan pun sangat indah dan elegan. Macbeth juga mengangkat tema yang universal seperti cinta, ambisi, ketamakan, kekuasaan, dan pengkhianatan. Drama ini juga tidak memiliki nuansa moral yang jelas sehingga pembaca dapat mengambil kesimpulan yang berbeda-beda dari kisah yang disampaikan.
Secara keseluruhan, Macbeth merupakan drama klasik yang sangat menarik dan kompleks, menggambarkan perjalanan dari ambisi menuju kehancuran yang pada akhirnya pengakuan atas kesalahan. Drama ini merupakan karya William Shakespeare yang sungguh brilian dan terus dihargai hingga saat ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS