Beberapa waktu terakhir, kasus pelecehan seksual terhadap anak semakin marak terjadi. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menunjukkan bahwa kasus kekerasan seksual terhadap anak pada tahun 2022 mencapai 9.588 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 4.162 kasus.
Peningkatan kasus ini tentu menjadi kekhawatiran bagi banyak orang tua. Salah satu cara untuk melindungi anak dari pelecehan seksual adalah dengan memberikan pendidikan seks sejak dini. Lalu bagaimana caranya? Silahkan simak ulasannya.
BACA JUGA: 5 Prospek Menguntungkan Kuliah di Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan
Pendidikan seks untuk anak tidak hanya tentang seks
Pendidikan seks untuk anak tidak hanya tentang seks itu sendiri, tetapi juga tentang tubuh, organ reproduksi, dan hubungan antar manusia. Tujuannya adalah agar anak dapat memahami tubuh mereka sendiri, mengetahui batas-batas privasi, dan mampu melindungi diri dari orang-orang yang akan menyakitinya.
Mulai dari mengenalkan nama organ reproduksi
Pendidikan seks untuk anak dapat dimulai sejak usia dini, bahkan sejak usia 0-2 tahun. Pada usia ini, anak mulai mengenal tubuhnya sendiri. Orang tua dapat mulai mengenalkan nama organ reproduksi dengan benar, baik penis maupun vagina.
Ajarkan anak untuk menjaga privasi
Selain mengenalkan nama organ reproduksi, orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk menjaga privasi tubuhnya. Anak harus tahu bahwa organ reproduksi adalah bagian tubuh yang pribadi dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Jelaskan tentang bagaimana bayi dilahirkan
Pada usia 4-5 tahun, anak mulai bertanya tentang asal-usulnya. Anak dapat mulai dijelaskan tentang bagaimana bayi dilahirkan. Orang tua dapat menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan usia anak.
BACA JUGA: Sukses di Usia Muda dalam Buku 'Milyarder Baru di Usia 17 Tahun'
Beri tahu anak tentang hubungan seksual
Pada usia 6-8 tahun, anak mulai lebih kritis dan penasaran terhadap banyak hal, termasuk tentang seks. Orang tua dapat mulai menjelaskan tentang hubungan seksual, tetapi dengan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan usia anak.
Biarkan anak bertanya
Orang tua tidak perlu menunggu anak mengajukan pertanyaan terkait seks. Orang tua dapat memulai obrolan dengan menanyakan tentang diri anak. Dengan begitu, orang tua dapat menciptakan suasana diskusi yang terbuka dan tanpa rasa canggung.
Pendidikan seks untuk anak merupakan investasi jangka panjang untuk melindungi anak dari pelecehan seksual. Dengan memberikan pendidikan seks sejak dini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih sehat secara seksual dan mampu melindungi dirinya sendiri sebagaimana disarikan dari tulisan Pentingnya Edukasi Seks.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS