10 Fakta Menarik Burung Dodo, Simbol Kepunahan Akibat Perbuatan Manusia

Hernawan | Ary Yulianto
10 Fakta Menarik Burung Dodo, Simbol Kepunahan Akibat Perbuatan Manusia
ilustrasi burung dodo (Pixabay.com/ 134213)

Pada film Ice Age banyak tokoh atau karakter yang dibuat dari hewan yang telah punah. Beberapa hewan yang telah punah yang ada di film tersebut adalah mammoth, smilodon, megatherium, dan ada juga Raphus cucullatus atau lebih dikenal dengan burung dodo. Dari beberapa contoh hewan yang ada di film ice age ini mungkin yang paling familiar adalah mammoth dan burung dodo.

Membahas burung dodo, hewan ini menjadi simbol kepunahan yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Burung yang tidak dapat terbang ini merupakan hasil evolusi dari burung merpati yang berlangsung selama ratusan ribu tahun. Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini adalah 10 fakta menarik dari burung dodo.

1. Wujud burung dodo

ilustrasi burung dodo (Pixabay.com/ 134213)
ilustrasi burung dodo (Pixabay.com/ 134213)

Saat ini kita sudah tidak bisa melihat wujud langsung dari burung dodo, karena burung ini sudah lama punah. Kita bisa mengetahui wujud burung dodo berdasarkan hasil penelitian oleh para ilmuwan. Berdasarkan jurnal Biologist hasil dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2004, burung dodo memiliki tubuh kekar dengan warna abu-abu kecoklatan dan memiliki sayap kecil dengan kaki kuat serta paruh besar. Tingginya kurang lebih 17 sentimeter dan berat sekitar 13 - 20 kilogram. Namun, gambaran wujud persisnya tidak diketahui secara pasti, karena burung ini sudah punah jauh sebelum fotografi ada, sehingga tidak ada hasil foto yang menggambarkan burung dodo. Pun dengan burung dodo taksidermi yang dipajang di National History Museum, bukanlah fisik asli burung dodo yang diawetkan, melainkan bulu angsa yang direkatkan ke suatu model burung dodo oleh seseorang yang belum pernah melihat burung dodo, jelas Julian Pender Hume, seorang ahli Paleontologi, seperti dilansir laman Thoughtco.

2. Pandangan terhadap burung dodo selama ini keliru

ilustrasi seorang kebingungan (Pixabay.com/Tumisu)
ilustrasi seorang kebingungan (Pixabay.com/Tumisu)

Karena tidak ada jejak visual dari burung dodo yang sudah lama punah, maka manusia modern saat ini hanya mengandalkan hasil penelitian oleh para ahli untuk mengetahui bagaimana rupa dan karakter burung dodo. Namun, sayangnya sebagian besar pandangan orang terhadap burung dodo pada saat ini adalah keliru. Hal ini disebabkan oleh penggambaran pelukis Flemish abad ke-17 Roelant Savery dan kartun lainnya tentang burung dodo yang digambarkan dengan burung lamban, bodoh, dan kikuk. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian dari tulang burung dodo yang menyimpulkan burung ini gesit, jelas Hume. Selanjutnya, National History Museum menjelaskan bahwa burung dodo memiliki otak yang besar dan kelenjar penciuman yang berkembang sangat baik, seperti dilansir laman Livescience.

3. Pulau Mauritius adalah rumah bagi burung dodo

ilustrasi pantai di pulau Mauritius (Pixabay.com/TheOtherKev)
ilustrasi pantai di pulau Mauritius (Pixabay.com/TheOtherKev)

Melansir laman Thoughtco, sebelum punah, burung dodo hidup di pulau vulkanik subtropis Mauritius yang saat ini menjadi sebuah negara dengan nama Mauritius. Letak negara ini berada di Samudera Hindia dan berjarak 700 mil (1.100 km) dari Madagaskar, di lepas pantai tenggara Afrika. Awal mula Mauritius menjadi rumah bagi burung dodo berawal dari zaman Pleistosen (antara 2.588.000 hingga 11.500 tahun yang lalu), dikisahkan ada sekawanan burung merpati yang tersesat di pulau Mauritius. Selanjutnya merpati tersebut menghuni pulau Mauritius dan seiring berjalannya waktu mereka berevolusi selama ratusan ribu tahun menjadi burung dodo. Para ahli memperkirakan burung dodo pertama kali ditemukan manusia pada tahun 1598, yaitu oleh orang Belanda yang mendarat di pulau Mauritius dan mendirikan pemukiman di sana.

4. Burung dodo tidak dapat terbang

ilustrasi burung terbang (Pixabay.com/giani)
ilustrasi burung terbang (Pixabay.com/giani)

Sama dengan pinguin, kalkun, dan burung unta, burung dodo merupakan burung yang memiliki sayap namun tidak mampu untuk terbang. Proses evolusi ratusan ribu tahun setelah mendarat di pulau Mauritius, ternyata secara perlahan burung dodo kehilangan kemampuan terbangnya serta membuat tubuhnya menjadi sebesar burung kalkun, seperti dilansir laman Thoughtco.

5. Burung dodo tidak mempunyai predator hingga manusia datang ke Mauritius

ilustrasi manusia sedang berburu (Pixabay.com/PaulSBarlow)
ilustrasi manusia sedang berburu (Pixabay.com/PaulSBarlow)

Melansir laman Thoughtco, sebelum manusia datang ke pulau Mauritius dan membuka pemukiman dan menetap di sana, burung dodo dapat hidup dengan tenang karena mereka tidak memiliki predator alami yang mengancam keselamatan hidupnya. Namun, setelah manusia memasuki pulau Mauritius, burung dodo tidak menyadari predator bagi diri mereka telah muncul. Selain manusia, burung dodo juga mempunyai predator dari hewan peliharaan yang dibawa oleh manusia pada saat itu, seperti dilansir laman Livescience.

6. Setiap bertelur, burung dodo hanya menghasilkan satu butir telur

ilustrasi telur (Pixabay.com/Myriams-Fotos)
ilustrasi telur (Pixabay.com/Myriams-Fotos)

Umumnya seekor burung akan bertelur dalam jumlah yang banyak untuk setidaknya ada satu telur yang berhasil menetas, mengingat predator yang selalu mengintai dan kemungkinan telur gagal menetas karena bencana alam. Namun, proses evolusi yang panjang menjadikan burung dodo hanya menghasilkan satu butir telur pada saat bertelur. Hal ini disebabkan karena burung dodo merasa tidak memiliki predator yang mengancam keberlangsungan populasi burung dodo pada saat itu, seperti dilansir laman Thoughtco.

7. Mengapa burung dodo bisa punah?

ilustrasi seseorang dengan perlengkapan berburu (Pixabay.com/PublicDomainPictures)
ilustrasi seseorang dengan perlengkapan berburu (Pixabay.com/PublicDomainPictures)

National Geographic menjelaskan, burung dodo punah karena kombinasi dari faktor evolusi yang lambat dan cepatnya perubahan lingkungan, seperti dilansir laman Livescience. Telah diketahui burung dodo berkembang biak dengan lamban, yaitu menghasilkan satu butir telur setiap kali bertelur. Selain itu, burung dodo merasa sangat nyaman dengan habitat mereka saat itu yang bebas dari ancaman predator. Pada saat pulau Mauritius ditemukan oleh manusia dan membuka pemukiman serta menetap di sana, burung dodo tidak merasa manusia sebagai ancaman bagi dirinya, sehingga burung dodo tidak memiliki rasa takut pada manusia dan oleh karena itu manusia di sana pada saat itu dapat dengan sangat mudah mendekati burung dodo untuk memburunya. Pada hasil studi lainnya yang dilakukan pada tahun 2016 dan dituangkan dalam "Journal of Vertebrate", burung dodo punah juga disebabkan oleh spesies pendatang seperti tikus babi, kambing , dan monyet.

8. Kerabat terdekat burung dodo adalah merpati nicobar

ilustrasi merpati nicobar (Pixabay.com/a_digital_expedition)
ilustrasi merpati nicobar (Pixabay.com/a_digital_expedition)

Telah diketahui bahwa burung dodo merupakan burung merpati yang telah mengalami evolusi selamat ratusan ribu tahun. Jadi, merpati adalah kerabat dari burung dodo. Lalu merpati jenis apa yang merupakan kerabat terdekat dari burung dodo? Berdasarkan hasil analisis genetik dari spesimen yang diawetkan, dapat dipastikan bahwa kerabat terdekat burung dodo adalah burung merpati nicobar yang masih hidup hingga saat ini, seperti dilansir laman Livescience.

9. Waktu kepunahan burung dodo

ilustrasi kalender (Pixabay.com/Darkmoon_Art)
ilustrasi kalender (Pixabay.com/Darkmoon_Art)

Melansir laman Livescience, berdasarkan jurnal Nature dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2004, tanggal resmi kapan burung dodo dinyatakan punah belum diketahui secara pasti. Namun, pada tahun 1936 dikabarkan bahwa individu terakhir dari spesies burung dodo telah mati di penangkaran. Burung dodo mulai mengalami penurunan populasi yang signifikan sekitar tahun 1662. Sumber lain mengatakan bahwa pada tahun 1680-an ditemukan burung dodo di Mauritius. Selanjutnya para peneliti memperkirakan dengan metode statistik bahwa burung dodo punah pada tahun 1690.

10. Ada kemungkinan burung dodo dihidupkan kembali

ilustrasi dna (Unsplash.com/Warren Umoh)
ilustrasi dna (Unsplash.com/Warren Umoh)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini memungkinakan untuk menghidupkan kembali spesies yang sudah punah, termasuk burung dodo. Dengan modal burung dodo taksidermi (bagian tubuh dodo yang diawetkan) dan kesamaan genom dodo dengan merpati nicobar, memungkinkan burung dodo dihidupkan kembali dengan teknik kloning ataupun rekayasa DNA.

Bahkan, Beth Shapiro seorang ahli biologi molekuler mengakui bahwa dia bersama rekannya telah berhasil mengurutkan seluruh genom dodo. Seperti dilansir laman Livescience. Namun, Shapiro juga menjelaskan jika menghidupkan kembali burung dodo dalam waktu dekat tidaklah mungkin. Kepada Livescience, Shapiro mengungkapkan alasannya, yaitu sumber DNA burung dodo sangat sedikit, sistem reproduksi burung sangat rumit, dan kemungkinan tidak adanya habitat bagi burung dodo jika mereka hidup kembali.

Dari kisah sejarah punahnya burung dodo, kita bisa mengambil pelajaran akan pentingnya menjaga lingkungan agar tidak rusak atau bahkan berdampak pada kepunahan. Eksploitasi yang berlebihan oleh manusia terhadap alam selama ini menjadi faktor paling besar terhadap rusaknya lingkungan. Oleh karena itu, yuk, mulai dari sekarang kita lebih peduli untuk menjadi alam agar tetap lestari.embali.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak