The Great Indian Kitchen adalah film India yang dirilis pada tahun 2021. Film ini menggambarkan kisah seorang wanita yang menghadapi tantangan dalam kehidupan rumah tangganya setelah pernikahan. Dalam film ini digambarkan secara jelas potret patriarki yang masih menjadi isu hangat di masyarakat India.
Mendapatkan banyak pujian karena filmnya yang sukses dalam menggambarkan tentang isu-isu sosial dan gender yang relevan di masyarakat India, artikel ini akan membahas lima potret patriarki yang dibahas dalam film tersebut.
1. Wanita hanya bertugas melayani suami dan mengurus pekerjaan rumah
Film ini dimulai dengan perjodohan seorang wanita dengan seorang pria yang bekerja sebagai guru. Setelah bertemu dan merasa cocok, keduanya akhirnya menikah dan wanita itu pindah ke rumah mertuanya di sebuah desa Kerala, India. Sejak menjadi istri, ia diharuskan untuk menjalankan semua tugas rumah tangga, termasuk memasak, membersihkan rumah dan merawat suami beserta mertua laki-lakinya yang sudah renta.
Dalam film ini diperlihatkan bagaimana sang tokoh utama wanita secara berulang kali diminta untuk memasak hidangan yang lezat, meskipun harus melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat juga. Adegan yang disajikan pun hanya aktivitasnya di dapur seperti mencuci piring, membuang sampah dan membersihkan rumah.
Bahkan, ia juga bertugas untuk menuangkan makanan dan membersihkan kotoran makanan sang suami serta ayah mertuanya usai mereka makan dan ia bahkan tidak diizinkan untuk makan bersama di meja makan.
2. Suami adalah Tuhan
Masyarakat di India masih sangat menjunjung tinggi suami. Ketika menikah, sang istri harus patuh kepada suami layaknya seorang Tuhan. Mereka tidak boleh membantah atau berkata tidak kepada Suami.
Mereka harus melayani suami dengan baik. Mereka tidak berhak mengutarakan pendapat. Sang istri diharapkan untuk mengabdi dan memenuhi setiap keinginan suami.
BACA JUGA: 3 Alasan The Killing Vote Wajib Masuk Daftar Tontonmu, Premisnya Menarik!
3. Wanita tidak boleh bekerja
Ketika tokoh utama wanita meminta izin untuk bekerja di luar, sang suami beserta keluarganya tidak mengizinkan hal tersebut. Baginya, wanita itu tidak boleh bekerja layaknya seorang laki-laki. Wanita harus mengabdikan dirinya sepenuhnya pada pekerjaan domestik, seperti rumah tangga dan mengurus anak.
Ini mencerminkan norma patriarki yang mengharuskan perempuan mengorbankan karier atau keinginan pribadi demi tugas-tugas rumah tangga atau domestik.
4. Wanita yang menstruasi harus diasingkan karena dianggap tidak suci
Salah satu potret patriarki yang paling menyakitkan dalam film ini adalah ketika sang wanita diasingkan saat ia mengalami haid atau menstruasi. Bagi masyarakat India, wanita yang mengalami haid adalah wanita yang tidak suci. Oleh karena itu, ia harus diasingkan dari keluarga.
Selama ia haid, ia tidak boleh bertemu sang suami, tidak boleh tidur seranjang bersama suami bahkan tidak boleh menyentuh makanan dan benda-benda rumah lainnya. Ia bahkan harus mandi di luar rumah selama masa menstruasi berlangsung.
5. Tidak adanya kebebasan berpendapat
Ketika sang wanita mencoba untuk mengutarakan pendapatnya, sang suami tidak terima dan justru merasa kesal padanya. Baginya, seorang istri hanya harus menuruti perintah suami. Apapun keputusan yang suami buat, sang istri tidak boleh mengutarakan pendapatnya.
Bahkan ketika sang wanita mencoba mengambil langkah-langkah untuk mencari kemandirian dan pembebasan untuk dirinya, dia justru menghadapi perlawanan dan pertentangan dari suami dan keluarga suaminya.
Itu dia lima potret patriarki dalam film The Great Indian Kitchen. Film ini dengan jelas memotret patriarki dalam masyarakat India dan menyajikannya sebagai tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan.
Tidak hanya untuk masyarakat India, film ini juga jadi pengingat bagi semua wanita di dunia ini tentang perempuan dalam masyarakat patriarki dan bagaimana perjuangan mereka untuk bebas adalah suatu hal yang patut dihargai dan didukung.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS