Ulasan Buku 'Wonder', Kehidupan Anak dengan Sindrom Treacher Collins

Candra Kartiko | Inggrid Tiana
Ulasan Buku 'Wonder', Kehidupan Anak dengan Sindrom Treacher Collins
potret buku Wonder (Goodreads)

"Wonder" adalah sebuah novel karya R.J. Palacio yang telah meraih popularitas berkat pesan anti-penindasan dan pro-penerimaan yang diusungnya.

Meskipun awalnya ditujukan untuk anak-anak usia 8 hingga 12 tahun, buku ini memiliki daya tarik yang meluas, memikat pembaca dari berbagai kelompok usia, termasuk remaja dan bahkan orang dewasa.

Diterbitkan pada tahun 2012, "Wonder" adalah sebuah kisah yang mengundang pembaca untuk benar-benar terlibat dengan karakter-karakter yang kuat, menjadikan mereka nyata di luar halaman, dan menginspirasi perasaan yang mendalam.

BACA JUGA: Kumpulan Berita Kocak dan Koplak dalam Buku 'Mikiran Yayat'

Buku ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama August Pullman, atau Auggie, yang berusia 10 tahun. Auggie memiliki minat dan kepribadian yang sebagian besar biasa-biasa saja, namun satu hal yang sangat mencolok adalah penampilannya yang menarik.

Auggie memiliki sindrom treacher collins, wajahnya yang berbeda menarik perhatian penasaran dan takut dari orang-orang di sekitarnya, menciptakan pengalaman hidup yang unik bagi Auggie. 

Sebagai akibat dari kondisinya, Auggie telah menjalani pendidikan di rumah selama beberapa waktu. Namun, ketika ia memutuskan untuk memulai sekolah di kelas lima, ia dihadapkan pada tantangan besar.

Kehidupan sekolahnya penuh dengan reaksi beragam, mulai dari pengertian dan dukungan hingga ketidakramahan dan perundungan. Auggie harus belajar beradaptasi, menemukan teman-teman sejati, dan menavigasi dunia yang awalnya terasa asing baginya.

Melalui kisah perjuangan Auggie, pembaca diperkenalkan pada tema-tema penting seperti penerimaan, persahabatan, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Melalui sudut pandang karakter-karakter beragam dalam buku ini, termasuk saudara perempuan Auggie, Via, kita dapat memahami bagaimana keberadaan Auggie memengaruhi kehidupan mereka. 

Namun, tidak semua sudut pandang tambahan dalam buku ini terasa relevan, dan sebagian dari mereka membuat cerita terasa kurang dinamis.

Meskipun begitu, inti dari cerita ini masih sangat kuat. Pesan tentang identitas, perundungan, dan penerimaan hadir dalam kemasan yang mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai usia.

Selain itu, "Wonder" menggali tema-tema seperti persahabatan dan pengaruh keluarga. Karakter-karakter dalam buku ini memiliki perkembangan yang kaya, menambah dimensi cerita.

BACA JUGA: Membuat Keputusan dalam Sekejap Mata: Ulasan Buku 'Blink' karya Gladwell

Konflik antara karakter-karakter yang berbeda menciptakan ketegangan dan drama yang mendukung alur cerita, dengan salah satu puncaknya adalah konflik antara teman-teman Auggie dan kelompok populer di sekolah.

Dalam akhir cerita, Auggie menerima penghargaan untuk keberaniannya di sekolah, meskipun ia mungkin tidak sepenuhnya memahami maknanya. Ini adalah momen penting yang mencerminkan keberhasilan Auggie dalam menghadapi tantangan dan menjalani tahun yang sukses di sekolah.

Ia adalah pengingat bagi kita semua bahwa di balik penampilan luarnya yang berbeda dari kebanyakan orang, kita semua adalah manusia biasa yang mencari penerimaan dan cinta.

Pendekatan lugas dan tidak sentimental R.J. Palacio dalam menyampaikan pesan ini adalah salah satu elemen yang membuat "Wonder" menjadi sebuah karya yang menarik.

Buku ini menunjukkan bahwa Auggie adalah anak yang ingin diterima apa adanya, mengajarkan kita semua tentang pentingnya menerima setiap orang sebagaimana adanya.

Dalam keseluruhan, "Wonder" adalah kisah yang memengaruhi, mencerahkan, dan menyentuh hati pembaca, dan relevan bagi siapa pun yang menginginkan bacaan yang menghadirkan pesan mendalam tentang keberanian, persahabatan, dan keberagaman.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak