Review Film Door Lock, Ancaman Teror Mengerikan yang Bikin Naik Darah

Ayu Nabila | Inggrid Tiana
Review Film Door Lock, Ancaman Teror Mengerikan yang Bikin Naik Darah
Poster film Door Lock (Viu)

Film Korea "Door Lock" yang dirilis tahun 2018, merupakan remake dari film thriller horor Spanyol berjudul "Sleep Tight" karya Jaume Balaguero.

"Door Lock" berkisah tentang Jo Kyeongmin (Gong Hyojin) yang bekerja sebagai pegawai bank dan akan segera menandatangani kontrak kerja dengan durasi tidak terbatas.

Namun, ada sesuatu yang tidak beres dalam hidupnya. Dia sering terbangun dengan rasa pusing dan seseorang tak dikenal selalu mengutak-atik kunci pintunya, yang dapat dibuka melalui tombol angka.

Selain itu, dia juga menemukan puntung rokok di depan pintunya. Akhirnya, seseorang mengetuk pintunya di malam hari dan memasukkan kode yang salah beberapa kali.

Kyeongmin berpikir bahwa pelakunya bisa jadi adalah klien dari bank yang marah karena dia tidak mau minum kopi dengannya.

Polisi tidak dapat melakukan apa pun terhadap kasus ini, maka Jo Kyeongmin meminta bantuan temannya, Hyojoo (Kim Yewon).

Ketika seorang rekannya kemudian terbunuh di apartemen Kyeongmin dan polisi bahkan mencurigai pegawai bank itu sendiri, kedua sahabat ini mulai mengikuti petunjuk yang mereka kumpulkan sendiri.

Tidak banyak petunjuk yang didapat, tapi ia menemukan sebuah kartu kode di apartemennya, yang mungkin berasal dari sebuah pintu di gedung bertingkat.

Akhirnya, dia menemukan apartemen yang sesuai dan segera dia menjadi lebih dekat dengan si pembunuh daripada yang sebenarnya dia inginkan. Sementara itu, si pembunuh semakin tergila-gila padanya.

Review Film Door Lock

Cerita "Door Lock" mengambil setting yang umum dalam film thriller horor, di mana rumah yang seharusnya menjadi tempat aman malah menjadi menakutkan akibat kehadiran orang asing.

Adegan awal dengan pria yang membius Kyeongmin setiap malam memberikan nuansa psycho yang menarik pada paruh pertama film.

Sutradara Lee Kwon berhasil menghadirkan elemen-elemen menakutkan dengan memanfaatkan kunci pintu sebagai simbol keamanan yang tergantung pada empat angka.

Penggunaan CCTV juga menambahkan dimensi horor yang memberikan nuansa mencekam. Meskipun film ini bukan film kekerasan, kehadiran karakter pembunuh gila yang semakin aktif memberikan ketegangan yang cukup menyeramkan.

Namun, film ini kehilangan daya tariknya di paruh kedua karena alur yang menjadi mudah ditebak. Keputusan-keputusan karakter utama, Kyeongmin, terlihat tidak konsisten, dan film ini mulai mengikuti pola horor thriller yang klise.

Walaupun begitu, upaya Kyeongmin untuk menyelidiki penguntitnya memberikan unsur positif pada karakter wanita, walaupun akhirnya terasa kurang orisinal.

Gong Hyojiin memberikan penampilan yang apik sebagai seorang detektif yang berusaha memecahkan misteri, meskipun karakternya kurang dieksplorasi secara mendalam.

Perubahan kesan film dari psiko-thriller menjadi horor thriller yang konvensional menuju akhir menyebabkan penurunan kualitas.

Identitas penguntit yang mudah ditebak dan beberapa ketidak konsistenan dalam naskah memengaruhi pengalaman menonton.

Meskipun suasana suram berhasil ditangkap dengan baik, paruh kedua film ini tidak dapat mempertahankan tingkat ketegangan yang dibangun dengan baik di awal.

"Door Lock" memberikan suasana yang padat, namun kehilangan ketegangan dan orisinalitasnya seiring berjalannya cerita.

Meski ada beberapa kekurangan, film ini tetap layak untuk ditonton jika kamu ingin mencari tontonan yang menyeramkan di malam hari.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak