Pantai Kondang Merak Malang yang Menawan tapi Berisik!

Hernawan | Fitri Handayani
Pantai Kondang Merak Malang yang Menawan tapi Berisik!
Sunrise Pantai Kondang Merak dan sound system yang berisik (DocPribadi/Fitri Handayani)

Pantai Kondang Merak adalah satu dari pantai-pantai pesisir selatan di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tepatnya berada di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur. Pantai ini dekat dengan pertigaan Jalur Lintas Selatan (JLS) sehingga menjadi tujuan wisata yang banyak diburu para pengunjung. Ditambah akses menuju pantai yang sudah beraspal (bukan makadam) bisa menghilangkan mood capek dalam perjalanan menuju lokasi.

Pantai ini disebut Kondang Merak karena Kondang yang berarti muara yang menghubungkan air tawar dan air laut. Di area itu juga menjadi habitat burung merak karena ada arus air tawar yang mereka gunakan untuk minum.

Informasi harga dan fasilitas pantai

Tiket: 10 ribu per orang

Parkir: 5 ribu per motor

WC/kamar mandi: rata-rata 3 ribu rupiah

Fasilitas yang disediakan cukup lengkap, jadi jangan khawatir untuk datang ke pantai ini. Mulai dari mushola, toilet, warung makan, hingga persewaan alat-alat camping yang ramah di kantongPara pengunjung bisa menikmati olahan laut dari nelayan setempat di warung makan yang tersedia. Harga relatif terjangkau dan rasanya yang enak menarik wisatawan mencicipi kuliner setempat.

Pantai ini memiliki lautan pasir putih yang lumayan panjang. Sehingga area di pantai ini mencakup Pantai Ngentup yang berada di sisi barat area Pantai Kondang Merak. Karena areanya yang luas, para pengunjung bebas mendirikan tenda untuk berkemah di spot-spot yang mereka inginkan.

Pantai memesona namun berisik!

Siapa sangka jika pantai yang diekspektasikan memiliki suasana tenang, nyaman, damai, dan hanya mendengar suara-suara alam. Nyatanya, truk pembawa sound system berduyun-duyun datang di tengah malam. Mengambil alih suara burung, jangkrik, bahkan deburan ombak pun terkalahkan oleh hebohnya lagu-lagu koplo yang mereka putar.

Bahkan mereka tidak mengindahkan pengunjung lain yang sedang menikmati liburannya. Yang lebih parahnya lagi, sound system itu menggelegar tidak berhenti sampai mereka pulang. Seharusnya, pengelola melarang para pengunjung membawa sound system yang seharusnya dipakai saat hajatan di kampung, bukan di pantai.

Perlu diketahui bahwa tempat wisata merupakan fasilitas umum namun bukan berarti bisa seenaknya sendiri. Seharusnya pengunjung bisa lebih bijak ketika berwisata di area umum karena akan sangat mengganggu jika membawa pengeras suara. Yuk bersama lebih bijak.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak