Novel Dan Hujan Pun Berhenti, Kisah Mengharukan Hubungan Toksik Anak-Orang Tua

Hikmawan Firdaus | Athi S. R.
Novel Dan Hujan Pun Berhenti, Kisah Mengharukan Hubungan Toksik Anak-Orang Tua
ilustrasi sampul buku Dan Hujan Pun Berhenti (Gramedia.com)

Leostrada adalah seorang anak SMA ibukota yang sangat urakan. Ia suka membuat onar dan berani menantang gurunya. Leo membawa mobil sendiri dan sering pergi bersama kawan-kawannya. Cowok itu sering terlihat baku hantam dengan anak muda lain dan merusak barang-barang mereka, atau sekadar mencoret-coret mobil dengan sprayer.

Namun, Leo siswa yang cerdas. Catatan absennya panjang tapi dalam beberapa mata pelajaran dia unggul, bahkan sering mendebat keterangan gurunya dan mengkritik cara mereka mengajar, yang Leo anggap kolot dan tidak kekinian.

Dilihat dari penampilnnya, Leo merupakan sosok idaman wanita. Ia tampan. Ketampanan warisan gen milik ibunya yng berasal dari Jepang ditambah gen dari sang ayah yang berdarah campuran Amerika Latin. Kedua orangtua Leo adalah ekspatriat yang memiliki jaringan perusahaan berskala nasional.

Karena sosoknya yang menarik dan berbeda, banyak cewek yang naksir Leo. Namun Leo tidak bisa memalingkan hatinya dari Iris, malaikat yang telah menanggalkan sayapnya untuk Leo. Iris yang meninggal sebab kecelakaan mobil terus membayangi keseharian Leo.

Sekilas, hidup Leo seolah sempurna, tapi sesungguhnya ia adalah korban rumah tangga yang amburadul alias broken home. Ia membenci orangtuanya karena mereka dianggapnya gagal akibat saling menelikung dan menyakiti, bahkan di depan anak-anak mereka.

Kemarahan Leo selama bertahun-tahun membuatnya kabur dari rumah dan memilih tinggal di apartemen yang ia sewa dengan tanggungan sang kakak. Ia hidup semaunya dengan menyimpan dendam pada okasan (ibu) dan otosan (ayah)-nya.

Leo juga bertemu dengan Spiza, gadis yang dihantui rasa bersalah dan selalu mencoba bunuh diri. Dari gadis ini, Leo belajar mengenali emosinya sendiri, serta bagaimana memahami orang lain.

Pada klimaks cerita, okasan Leo melakukan hal dramatis yang kemudian membuka mata semua orang, bahwa harus ada pengorbanan yang harus dibayar jika masing-masing masih meninggikan egonya sendiri.

Akibat kejadian itu, otosan Leo yang terluka parah namun selamat akhirnya menyerah dan mengakui kesalahannya. Begitu pun Leo, yang di saat-saat terakhir menjadi dekat dengan sang ibu, menyadari bahwa ia memiliki cara pandang yang keliru.

Leo menganalogikan dirinya seperti orang yang lama terpejam, sehingga yang dilihatnya hanya kegelapan. Namun begitu ia membuka mata, semua nampak jelas dan terang benderang. Oh, ternyata dunia begitu penuh warna dan tidak hanya hitam. Karena ia menutup matalah semua keindahan tidak terlihat!

Cerita menggetarkan ini adalah kisah Leo dalam novel Dan Hujan Pun Berhenti karangan Farida Susanti, yang ditulisnya di masa SMA. Buku setebal 322 halaman ini sungguhlah memikat. Penggambaran yang kuat dan hidup pada setiap karakter membuat novel ini tidak membosankan sama sekali. Banyaknya jumlah capslock untuk menyuarakan umpatan karakter-karakternya pun tak mengganggu, malah semakin menguatkan karakter dan bangunan cerita.

Tak banyak novel remaja bertema gelap yang dieksekusi teramat baik seperti ini. Atas kerja keras dan kebaruan yang diusungnya, novel ini diganjar Khatulistiwa Literary Award ketegori penulis muda berbakat pada 2007.

Judul buku          : Dan Hujan Pun Berhenti

Penulis                 : Farida Susanti

Penerbit               : Gramedia Widiasarana Indonesia

Tahun                   : Cetakan ke-3, 2016

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak