Review Serial The Gifted: Graduation, Awal Mula Kelas Supernatural Dibentuk

Hayuning Ratri Hapsari | Gigi Ann
Review Serial The Gifted: Graduation, Awal Mula Kelas Supernatural Dibentuk
The Gifted: Graduation (twitter.com/gmmtv)

The Gifted: Graduation (2020) merupakan sekuel dari serial The Gifted yang tayang pada tahun 2018 silam.

Sekuel dari serial asal Thailand ini masih menggunakan premis yang sama, yakni tentang murid-murid dengan kekuatan supernatural di kelas Gifted.

Namun, dalam sekuel dengan total 13 episode ini kita akan menemukan konflik yang lebih kompleks dan menegangkan terutama dengan kehadiran tiga tokoh baru yang berhasil menambah kemisteriusan dari serial ini.

Cerita bermula selang dua tahun kemudian yang menyatakan bahwa kelas Gifted akan dibubarkan. Hal itu mendulang kekecewaan dan protes keras dari para murid baru, termasuk Time (Narrawat Finkler).

Time yang telah berambisi keras untuk masuk ke kelas Gifted akhirnya berjuang mengembalikan kelas tersebut dengan mengumpulkan dukungan para murid-murid di sekolah.

Di sisi lain, murid-murid Gifted menderita sebuah penyakit aneh yang diakibatkan oleh racun NYX-88. Racun tersebut adalah racun mematikan yang diam-diam dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan. Yang mengejutkannya lagi adalah penyebaran racun tersebut dilakukan oleh salah satu murid kelas Gifted.

Dari sinilah perpecahan di antara murid kelas Gifted terjadi karena merasa dikhianati satu sama lain. Rentetan kejadian menegangkan pun resmi dimulai.

Konflik yang digunakan dalam sekuel kali ini semakin lebih meluas dibandingkan serial pendahulunya. Konflik tak lagi berpusat di kalangan murid Gifted saja, melainkan pihak luar lain terutama Kementerian Pendidikan.

The Gifted: Graduation juga menggunakan alur maju-mundur dengan menyuguhkan flashback tentang awal mula kelas Gifted terbentuk.

Secara alur, sejujurnya The Gifted: Graduation tidak mampu mengalahkan pesona serial pendahulunya. Terlalu banyak plot twist dari tiap tokoh yang justru membuat mereka tampak tidak konsisten dan mengalami perubahan karakter yang cepat.

Plot twist itu juga terus disajikan hingga episode terakhir yang membuat penonton bingung dengan alur cerita utama. Sangat berbanding terbalik dengan penyusunan alur pada musim pertama yang dibuat rapi, detail, dan tidak tergesa-gesa. 

Pembagian screen time juga hanya berpusat pada tokoh yang terlibat dalam permasalahan utama sehingga interaksi tiap murid Gifted kurang menonjol padahal hal tersebut adalah keunggulan utama pada musim pertama.

Overall, The Gifted: Graduation masih cukup memuaskan dengan akting para pemain yang lihai dalam memerankan karakter masing-masing. Termasuk tiga tokoh baru yang berhasil menarik spotlight di sekuel ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak