Ulasan Buku 'Kota untuk Orang Patah Hati' dan Kisah-Kisah Lainnya

Ayu Nabila | Sam Edy
Ulasan Buku 'Kota untuk Orang Patah Hati' dan Kisah-Kisah Lainnya
Cover Buku 'Kota untuk Orang Patah Hati' (DocPribadi/ Sam Edy)

Buku ini berisi sekumpulan cerita pendek (cerpen) dengan tema yang beragam. Cocok dijadikan sebagai bacaan menghibur di waktu-waktu senggang Anda. Buku karya Tantrini Andang ini diterbitkan oleh Stiletto Indie Book (Yogyakarta, 2021). 

Tantrini Andang adalah penulis yang bermukim di kota Salatiga. Beberapa cerpennya pernah dimuat di berbagai media massa seperti Harian Joglosemar, Majalah Hidup, Majalah Story, dan Cendananews.

Kota untuk Orang Patah Hati’ adalah satu di antara sekian banyak karyanya yang dimuat dalam buku ini. Berkisah tentang sebuah kota kecil yang tak pernah disebut dalam peta mana pun, padahal kota ini sangat istimewa. Kota ini cukup ramah bila kau telah berada di dalamnya, terutama jika kau sedang patah hati.

Di kota tersebut, ada banyak tempat untuk menangis dan merayakan luka. Kafe-kafe sunyi yang suram, serta taman-taman kota yang lengang akan menjadi tempat terbaik untuk menulis puisi sedih. Namun, yang paling tersohor adalah taman yang berada di tengah kota. Taman itu selalu menjadi tujuan utama para pendatang yang terluka hatinya. 

Konon, akan selalu muncul ribuan kunang-kunang warna tembaga yang entah berasal dari mana di taman itu saat kau sendirian di sana. Kunang-kunang tembaga itu akan mengelilingimu dan membawamu pergi dari masa berkabung. Mereka akan menjahit hatimu yang patah.

BACA JUGA: Mencoba Memaknai Arti Kehidupan Lewat Lagu LUCY 'Play'

Cerpen menarik lainnya yang bisa disimak dalam buku ini berjudul ‘Rumah Warisan’. Cerpen ini berkisah tentang sebuah rumah warisan yang tak lagi berpenghuni. Pewaris tunggalnya adalah seorang ibu yang menginginkan putranya yang sudah menikah dan punya anak, untuk menempati rumah tersebut.

Sang putra berusaha untuk menuruti perintah ibunya. Terlebih istrinya juga berminat untuk tinggal di rumah warisan tersebut. Maka, pada hari yang telah ditentukan, sang putra pergi ke tempat di mana rumah warisan tersebut berada untuk mengecek kondisinya. Setiba di sana, ia pun mengambil foto-foto rumah warisan tersebut, sesuai pesan sang istri agar mengambil gambar rumah tersebut.

Tak dinyana, sang putra mengalami kejadian aneh ketika di rumah kuno tersebut. Dan, ia baru menyadarinya ketika telah kembali ke rumah tempat ia tinggal bersama istrinya. Ada sebuah foto yang membuat sang putra terkejut, karena ia tak merasa mengambil foto itu.

Masih banyak cerpen-cerpen karya Tantrini Andang yang bisa Anda baca di buku berjudul ‘Kota untuk Orang Patah Hati dan Kisah-Kisah Lainnya’ ini. Misalnya, cerpen ‘Lemari Kayu’ yang juga masih bernuansa horor, bercerita tentang sebuah lemari kayu warisan keluarga yang menyimpan kenangan masa kecil sekaligus misteri di dalamnya. 

Semoga terbitnya buku genre fiksi ini dapat menjadi bacaan yang menghibur di waktu-waktu santai Anda. Selamat membaca, semoga terhibur.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak