Review Series 'Monarch: Legacy of Monsters', Kisah Kaiju yang Megah

Hernawan | Athar Farha
Review Series 'Monarch: Legacy of Monsters', Kisah Kaiju yang Megah
Foto Monarch: Legacy of Monsters (IMDb)

"Monarch: Legacy of Monsters" menjadi sorotan baru dalam series televisi, yang menggabungkan elemen aksi, misteri, dan monster yang ‘garang’. Diciptakan oleh Chris Black dan dikembangkan bersama Matt Fraction untuk platform Apple TV+, series ini menawarkan pengalaman yang mempesona sejak tayang perdana pada 17 November 2023.

Cerita "Monarch: Legacy of Monsters" memulai perjalanannya pada tahun 2015, satu tahun setelah gempuran Godzilla. Fokusnya kali ini ada pada Cate dan Kentaro Randa, yang memulai perjalanan penyelidikan terhadap keterlibatan ayah mereka, Hiroshi, dengan organisasi rahasia yang kuat: Monarch.

Seiring dengan itu, penonton disuguhkan dengan pengembangan karakter yang dalam, terutama seputar sejarah keluarga Randa yang terkait erat dengan Monarch sejak dua generasi sebelumnya. Ini memberikan dimensi emosional yang mendalam pada narasi, menjadikan setiap episode sebagai perjalanan emosional dan aksi yang memikat.

Salah satu aspek yang membedakan "Monarch: Legacy of Monsters" adalah pengambilan inspirasi dari warisan: ‘Toho Co., Ltd.’, terkhusus Godzilla. Penggemar Kaiju dan Monster, terpukau dengan penampilan dan interpretasi yang diimprovisasi dari makhluk-makhluk raksasa ikonik. Dengan efek khusus yang memukau, setiap pertarungan antar monster menjadi sorotan, sehingga memberikan pengalaman visual yang luar biasa.

Pertemuan karakter utama, Cate dan Kentaro Randa, dengan bekas perwira Angkatan Darat, Lee Shaw, memberikan dinamika yang menarik. Keterlibatan Lee Shaw nggak hanya sebagai sekutu dekat keluarga Randa, tetapi juga sebagai perantara antara dua periode waktu yang berbeda, sehingga menambahkan elemen waktu yang menggigit ke dalam alur cerita. Chemistry antara pemeran utama, seperti Anna Sawai, Kiersey Clemons, dan Wyatt Russell, juga menambah kekuatan pada penampilan mereka, menjadikan kisah ini lebih meyakinkan.

Produksi "Monarch: Legacy of Monsters" menjadi lebih kuat dengan keterlibatan Safehouse Pictures, Legendary Television, dan Toho Co., Ltd. Kolaborasi ini memastikan bahwa setiap episode mencapai standar produksi tertinggi. Desain monster yang mengesankan, lokasi yang menakjubkan, dan skor musik yang mendalam, bagiku itu semua berhasil menciptakan pengalaman sinematik yang nggak terlupakan.

Seiring dengan elemen visual yang kuat, penulisan cerita yang cermat dan penuh ketegangan membuat setiap episode menjadi penantang dan mengundang spekulasi. Rasa misteri dan intrik Monarch terbongkar secara perlahan, dan hal itu berhasil mempertahankan ketertarikan penonton dan mendorong diriku untuk terus menonton.

Dengan begitu banyak elemen yang berhasil disatukan, "Monarch: Legacy of Monsters" berhasil menciptakan sebuah series televisi yang memikat dan menarik. Dengan penggabungan kisah keluarga, misteri, aksi, dan monster raksasa, series ini kukasih skor: 9/10. Skor

Secara keseluruhan, menurutku dan subjektif, "Monarch: Legacy of Monsters" bukan hanya sekadar hiburan monster yang spektakuler, tetapi juga karya seni yang memadukan elemen-elemen sinematik dan naratif dengan apik. Dengan kombinasi yang berhasil dari talenta di belakang layar, pemeran berkualitas, dan kisah yang mendalam, series ini memasuki ‘MonsterVerse’ dengan langkah mantap. Siapa yang belum nonton? Buruan ditonton! Eh. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak