Review Wedding Agreement The Series Season 2, Rumitnya Rumah Tangga

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Review Wedding Agreement The Series Season 2, Rumitnya Rumah Tangga
Foto Wedding Agreement The Series season 2 (Disney+ Hotstar)

Wedding Agreement The Series season 2, diproduksi Starvision Plus, dengan Archie Hekagery kembali menyutradarai, dan Chand Parwez sebagai produser. Series ini tayang 28 Oktober 2023 di Disney+ Hotstar. Series yang belum lama tayang ini, mengisahkan kelanjutan perjalanan rumah tangga Bian (Refal Hady) dan Tari (Indah Permatasari), yang memasuki babak baru setelah berhasil dipersatukan pada musim pertama yang tayang pada 2022. Dengan latar belakang tiga tahun berlalu sejak musim pertama, pasangan ini dihadapkan pada tantangan baru yang menggoyahkan kestabilan rumah tangga mereka.

Pernikahan Bian dan Tari yang awalnya dimulai dari perjodohan dengan perjanjian, tetapi berkembang menjadi ikatan penuh cinta. Mereka bahkan dikaruniai buah hati nggak lama setelah mengucap janji suci. Namun, pada season kedua ini, kisahnya membawa dinamika yang lebih kompleks. Bian, selain menjadi suami dan ayah, juga harus mengurus perusahaan setelah ayahnya yang sakit menyerahkan jabatan CEO kepadanya.

Beban dan tanggung jawab yang harus diemban oleh Bian membuatnya merasa terjebak dalam kekacauan. Di sisi lain, hubungannya dengan Tari nggak berjalan mulus. Rumah tangga mereka pun menjadi berantakan akibat ketidaksepahaman.

Di tengah pertikaian, takdir mempertemukan Bian dengan mantan tunangannya, Sarah (Susan Sameh), sementara Tari bertemu dengan Salman (Yoshi Sudarso) yang kemudian menjadi guru mengaji untuk putra mereka. Kehadiran Sarah dan Salman semakin meruncingkan konflik dalam rumah tangga Bian dan Tari, yang mengancam kelangsungan hubungan mereka.

Ketegangan mencapai puncaknya ketika putra mereka jatuh sakit, memicu saling menyalahkan di antara pasangan tersebut. Emosi yang meledak-ledak, talak dari Bian pun terlontar. 

Ulasan: 

Series sebanyak 10 episode ini, memulai babak baru dengan kejutan nggak terduga setelah kesuksesan series pertama, dan kesuksesan versi filmnya yang tayang di bioskop. Episode pertama memanjakan penonton dengan intensitas yang tegang, diwarnai adegan berantem yang mengundang gelombang emosi. Pembukaan yang keren itu, berhasil menciptakan ketegangan yang membekas, terutama saat kata 'Talak' diucapkan.

Konflik rumah tangga menjadi fokus menarik dalam series ini, dengan karakter-karakter yang memiliki latar belakang yang beragam. Keistimewaan series ini, terletak pada keberadaan karakter yang nggak sepenuhnya jelas sebagai antagonis. Beberapa karakter mungkin terkesan abu-abu, memberikan kedalaman yang menarik pada plot.

Namun, ada aspek yang jadi bahan pertimbangan. Kekurangan utama terletak pada karakter Salman yang terlalu sempurna. Kelebihan dirinya, tampaknya, nggak seimbang, sehingga menciptakan kesan nggak realistis. Kehadirannya yang tanpa cela membuatnya kurang terhubung dengan penonton yang mencari karakter yang lebih manusiawi.

Kekecewaan lain muncul dari chemistry antara Salman dan Tari yang nggak sepenuhnya terasa. Keputusan terburu-buru dalam menerima ajakan nikah juga menjadi satu titik lemah yang menggugah tanda tanya. Kehadiran konflik yang rumit semakin terasa dengan episode terakhir, berakhir dengan penyelesaian konflik yang sangat terburu-buru. Sangat disayangkan. 

Meskipun demikian, series ini tetap mendapat apresiasi dari penggemar setianya. Skor dariku: 6/10. Sudahkah kamu menontonnya? Jangan ragu buat nonton series ini. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak