Ulasan Buku Minimarket yang Merepotkan, Kisah Tunawisma Jujur yang Penuh Misteri

Hikmawan Firdaus | Hafsah Azzahra
Ulasan Buku Minimarket yang Merepotkan, Kisah Tunawisma Jujur yang Penuh Misteri
Minimarket yang Merepotkan (Twitter/bookwormdaily)

Buku "Minimarket yang Merepotkan" karya Kim Ho-yeon bercerita tentang Dokgo, tunawisma di Stasiun Seoul yang menemukan dompet nenek pemilik minimarket.

Novel setebal 400 halaman dari Penerbit Haru ini memiliki ide yang unik dan sangat seru karena beda dari kebanyakan novel yang pernah saya baca. 
Setelah Dokgo menemukan dompet tersebut, dia langsung mengembalikannya. Namun karena dia merasa lapar ketika dalam perjalanan untuk menemui sang nenek, Dokgo akhirnya meminta izin agar ia bisa memakai uang tersebut untuk membeli makanan. 

Saya suka dengan karakter Dokgo yang digambarkan sebagai sosok yang jujur. Karena pesan moral seperti ini perlu banyak ditanamkan agar pembaca bisa tetap ingat tentang pentingnya nilai kehidupan yang kian terkikis di era modern ini. 

Kejujuran Dokgo membuat nenek ingin memberi sedikit uang sebagai rasa berterima kasih. Namun, dia menolak pemberian nenek. 

Sang pemilik minimarket ini tak kehabisan akal karena dia akhirnya mengajak Dokgo ke minimarket miliknya dan menawarkan pekerjaan sebagai pegawai shift malam. Kebetulan, pegawai sebelumnya terpaksa resign.

Kisah pun semakin seru dan membuat saya penasaran dengan sosok Dokgo. Siapakah dia yang sebenarnya? 

Selain jujur, Dokgo juga mengajarkan kita secara tersirat tentang kebaikan dan tolong menolong. Seperti dalam adegan saat ia menolong hidup banyak pelanggannya yang berantakan.

Karena di zaman sekarang, semakin sulit menemukan orang yang tulus untuk mau menolong orang lain. Sehingga melalui kisah Dokgo, selain berpetualang juga banyak pesan yang bisa dipetik melalui buku "Minimarket yang merepotkan" ini. 

Meski jalan ceritanya menarik, tapi hal yang membuat saya kesulitan saat membaca adalah tokoh dan latarnya digambarkan di Korea Selatan. Sehingga saya secara personal biasanya kesulitan ketika membaca fiksi dengan tokoh Korea, Cina, atau Jepang karena nama-namanya susah dilafalkan dan diingat.

Namun saya tetap terus membalik halaman buku ini karena sangat penasaran dengan akhir dari kisah Dokgo di minimarket tersebut.

Akhir kata, buku yang cukup tebal ini tidak akan membuatmu bosan. Sebaliknya, "Minimarket yang Merepotkan" ini akan membuat perasaanmu menghangat, dan campur aduk karena penulis berhasil mengemas ceritanya dengan baik. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak