Sekelumit Kisah Penumpang Taksi Online dalam Novel 'Spion'

Sekar Anindyah Lamase | Rie Kusuma
Sekelumit Kisah Penumpang Taksi Online dalam Novel 'Spion'
Cover novel 'Spion' (Gramedia Digital)

Pernahkah kalian naik mobil taksi beraplikasi dan menikmati keramahan sopir, lalu malah kalian terlibat obrolan seru dan diskusi di sepanjang perjalanan?

Harus diakui, obrolan sepanjang perjalanan memang bisa membunuh kebosanan yang seringkali terjadi. Dan jika kalian pernah mengalaminya, novel ini pasti akan membawa kembali ingatan kalian ketika berinteraksi dengan sang sopir online.

Novel Spion terbitan dari Elex Media Komputindo edisi digital 2021, yang ditulis duet oleh Niknik M. Kuntarto dan Dika Budi Gunawan ini, akan menceritakan sekelumit kisah penumpang taksi online dari sudut pandang sang sopir.

Nanditto atau cukup disapa Ditto adalah sopir taksi online yang sebenarnya seorang wirausahawan. Ia merangkak dari bawah dengan bekerja sebagai penjual pakaian kredit keliling, sebelum akhirnya berhasil mengembangkan usaha dengan memiliki sepuluh toko pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang.

Ketika iseng mengisi waktunya yang cukup luang karena ada 28 karyawan yang menjalankan bisnisnya, Ditto yang asli Majalengka ini mencoba jadi sopir taksi online. Melalui profesi isengnya inilah ia menemukan kisah-kisah penumpang yang serupa dengan kisah dan kehidupannya.

Seperti suatu kali ia menerima penumpang seorang ‘mahmud’ atau mamah muda dan putrinya. Ternyata tujuan sang penumpang adalah ke rumah istri baru suaminya. Dan Ditto pun teringat ketika ia dahulu pun pernah menemani ibunya ke rumah istri baru ayahnya.

Pada bab lain, Ditto menerima orderan dari perempuan muda bernama Aurora, seorang pelayan toko di sebuah mall yang punya kekasih lelaki gaek yang usianya 70-an tahun. Dari obrolan Ditto bersama pasangan tak biasa itu, Ditto jadi memahami banyak perempuan muda mencari jalan pintas untuk mendapatkan materi meski harus merendahkan harga diri.

Selain bertemu orang-orang nyeleneh, Ditto juga pernah mengantarkan sepasang suami istri yang harus rutin membawa putri kecil mereka yang berusia lima tahun untuk kontrol ke rumah sakit, karena mengidap kanker.

Ayah gadis kecil itu, yang sampai berhenti bekerja demi menjaga buah hatinya, membuat Ditto teringat ayahnya sendiri. Namun, bukan pengorbanan semacam itu yang pernah dilakukan sang ayah. Justru ayahnya pernah meminta Ditto berkorban, tidak melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA, dengan alasan tak ada biaya. Mirisnya, sang ayah justru punya biaya untuk menikah lagi.

Dari segi cerita novel ini menawarkan premis yang menarik, tentang sekelumit kehidupan para penumpang taksi online melalui sudut pandang sang sopir. Setiap bab, pembaca juga akan disuguhkan cerita-cerita yang berbeda dari setiap obrolan Ditto dengan para penumpangnya.

Ada kisah yang cukup seru ketika Ditto naksir penumpangnya sendiri, seorang gadis cuek bernama Renita yang membuat Ditto berharap bisa berjumpa lagi dengan gadis tersebut. Kisah Ditto ini yang 'menyita' beberapa bab pada akhirnya memiliki ending cukup manis.

Novel Spion bisa menjadi alternatif bacaan pengusir kejenuhan, karena bahasanya yang ringan dan konflik-konflik sekilas dari kisah para penumpang taksi online, yang menarik untuk disimak tanpa pembaca perlu berlarut-larut dengan setiap masalah. Karena begitu para penumpang turun dari taksi online, masalah mereka pun cukup selesai sampai di situ.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak