Kupas Film Oscar 'All Quiet on the Western Front', Sejarah Perang Dunia I

Hayuning Ratri Hapsari | Angelia Cipta RN
Kupas Film Oscar 'All Quiet on the Western Front', Sejarah Perang Dunia I
Film 'All Quiet on the Western Front' masuk Oscar (Netflix)

FilmAll Quiet on the Western Front’ ini merupakan film perang Netflix yang berhasil masuk di nominasi terbaik Oscar 2023 lalu.

Film ini memiliki latar belakang Perang Dunia I yang menceritakan sosok pria berusia 17 tahun, Paul Bäumer yang menjadi sukarelawan Jerman di front barat selama Perang Dunia I.

Tentu, film yang dirilis pada tahun 2022 ini juga diangkat dari sebuah novel fiksi yang diterbit pada tahun 1929 silam. Walaupun fiksi, tapi ternyata kisah dan alurnya diambil berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh para pejuang Jerman pada Perang Dunia I.

Alur cerita dalam film ‘All Quiet on the Western Front’ ini memiliki sisi menegangkan hingga mengharukan.

Bagaimana tidak, ini menceritakan sosok Paul Baumer dan kawan-kawannya yang rela menjadi sukarelawan perang dunia I antara Jerman dan Perancis. Meskipun usianya masih belasan tahun, tapi ternyata banyak sekali remaja pria yang mengikuti relawan perang ini.

Tujuan mereka mengikutinya adalah mereka ingin membuktikan bahwa mereka benar-benar bisa survive, seperti retorika mainstream yang mereka dengar “Demi kaisar, demi Tuhan, demi tanah air. Setiap keraguan dan kebimbangan adalah pengkhianatan terhadap tanah air.”

Karena slogan tersebutlah yang berhasil memberi stimulasi dan meningkatkan rasa nasionalisme seluruh rakyat Jerman. Mereka ingin menunjukkan bahwa langkah menjadi relawan perang merupakan tindakan mengejar kebanggaan sebagai sebuah bangsa yang besar.

Namun, apa yang dipikirkan oleh Baumer dan kawan-kawannya salah, mereka justru dikirim ke tempat di mana nyawa menjadi taruhannya. Hingga membuat satu per satu teman Paul Baumer tewas karena serangan.

Tentu, ini membuat Paul Baumer semakin terpukul, mengingat ia juga harus tetap bertahan hidup di tengah perang yang berkecamuk. Hingga pada suatu hari, Paul harus melawan seorang musuh dalam kubangan. Karena demi bertahan hidup, mau tidak mau ia harus membunuh tentara musuh tersebut.

Paul pun akhirnya menusuk hingga membuat tentara Perancis tersebut tewas. Ini semakin memperburuk keadaan Paul setelah ia melihat sebuah foto keluarga yang dibawa oleh tentara Perancis itu.

Karena keadaan perang semakin menggila, gencatan senjata antara Jerman dan Perancis pun akhirnya disepakati pada bulan 11 tanggal 11 di jam 11.00.

Tapi, tidak demikian sebelum jam 11 Penguasa Jerman meminta seluruh prajurit yang tersisa untuk menyerbu garis pertahanan lawan. Dengan menyebutkan ‘Prajurit yang menolak berperang untuk terakhir kalinya, akan ditembak mati’.

Paul dan semua prajurit yang tersisa akhirnya memilih untuk maju ke front barat untuk perang terakhir kalinya sebelum gencatan senjata. Pertempuran berlangsung sengit sekitar 15 menit sebelum jam 11 dan gencatan senjata dilakukan.

Korban jiwa tergeletak di sekitar parit. Paul yang mengejar musuhnya sampai di bunker 2, akhirnya harus meregang nyawa beberapa menit sebelum gencatan senjata dimulai.

Film perang ‘All Quiet on the Western Front’ ini menjadi film yang benar-benar menguras emosi penonton. Alur, efek, dan audionya sangat jelas dan baik.

Tak heran jika film ini berhasil masuk ke dalam nominasi bergengsi, Piala Oscar tahun 2023 lalu. Jadi, sudahkah kamu menonton film ini?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak