Ulasan Film I Saw the Devil, Ketika Psikopat Bertemu Rival yang Sama Kuat!

Hayuning Ratri Hapsari | Lena Weni
Ulasan Film I Saw the Devil, Ketika Psikopat Bertemu Rival yang Sama Kuat!
Poster Film I Saw the Devil (IMDb)

Teruntuk kamu pencinta adrenalin, tak melulu harus beraktivitas ekstrem untuk mendapatkan sensasi mendebarkan itu. Cukup di rumah saja, rebahan di depan layar gadgetmu, kamu pun bisa merasakan sensasi sport jantung dengan menyaksikan film Korea bergenre thriller dengan judul I Saw the Devil.

Lantas bagaimana sih jalan cerita dari film ini? Berikut informasinya!

I Saw the Devil adalah film bergenre thriller yang rilis perdana pada Agustus tahun 2010 silam. Film ini disutradarai Kim Ji Woon, sedangkan naskahnya digarap oleh penulis Park Hoon Jung.

Dalam kurun waktu 144 menit, film ini memuat kisah balas dendam seorang aparat terhadap pelaku yang memutilasi kekasihnya. 

Kisahnya bermula ketika seorang wanita bernama Joo-yeon (Oh San-Ha) dibunuh secara sadis oleh seorang pria paruh baya bernama Kyung-chul (Choi Min-sik).

Kematian Joo-yeon ini memberi pukulan teramat dalam pada Soo-hyun yang notabene adalah kekasih dari Joo-yeon. Rasa sakit kehilangan yang teramat dalam, pada akhirnya melahirkan obsesi untuk balas dendam dalam diri Soo-hyun.

Sebab tak lagi percaya pada sistem hukum, Soo-hyun pun menempuh berbagai risiko termasuk menjadi sosok monster berdarah dingin layaknya Kyung-chul demi membalaskan dendam kematian Joo-yeon. 

Ulasan Film I Saw the Devil

I Saw the Devil adalah laga pertunjukan tentang bagaimana sesosok monster menghadapi monster lain dalam duel super gore yang meneror penontonnya.

Cerita berpusat pada seorang aparat yang karena pengalaman traumatis di masa lalu menjelma jadi sesosok "monster" yang memimpikan aksi balas dendam paling menyakitkan untuk sesosok "monster" yang menghabisi nyawa kekasihnya. 

Dengan demikian, bisa dipastikan film ini memuat aksi kekerasan super brutal yang nampaknya hanya dapat dinikmati oleh pencinta film bermuatan kekerasan tingkat berat. Meski tidak semua adegan gore disorot mendetail, pada dasarnya film ini sarat akan adegan sensitif yang muncul nyaris tanpa jeda. 

Sebab adegan kekerasan kelas berat, juga unsur sensitif di dalamnya, film ini hanya patut disaksikan oleh penonton yang telah cukup umur.

Secara garis besar, film ini wajib disaksikan, terkhusus bagi penikmat sinema yang menginginkan pengalaman sinematik yang mencekam, mendebarkan lagi menghentak dengan efek musik di berbagai tingkatan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak