Masa muda merupakan masa yang sangat tepat digunakan untuk banyak belajar dan meraih beragam prestasi. Jangan sampai masa muda terlewatkan sia-sia atau hanya dihabiskan untuk bersenang-senang belaka.
“Sebaik-baik umur untuk mengejar cita dan membangun kesuksesan adalah di masa muda.” Begitulah sedikit penjelasan menarik yang sarat renungan yang saya baca dalam buku berjudul ‘Open Your Heart, Follow Your Prophet’ karya Arif Rahman Lubis (penerbit QultumMedia, Jakarta).
Perihal cita-cita yang ingin diraih, alangkah bagusnya bila yang didasari dengan bakat minat kita. Semisal minat kita di bidang bisnis, maka pilihlah profesi sebagai seorang pebisnis. Bila kita senang menulis atau menyukai dunia fotografi, kita bisa memilih profesi penulis dan fotografer.
Setiap orang butuh panutan. Begitu juga dengan kaum muda. Carilah sosok-sosok inspiratif yang akan memotivasi kita menjadi pribadi yang optimistis dan pantang menyerah dalam menggapai cita-cita.
Seyogianya panutan utama kita dalam mengarungi kehidupan ini adalah Rasulullah Saw. Beliau adalah sebaik-baik contoh yang bisa kita teladani. Betapa hebat generasi sekarang dan betapa cemerlang generasi mendatang, jika semua generasi muda umat Islam menjadikan beliau sebagai teladan (hlm. v).
Hal yang penting direnungi bersama, bahwa usia muda rentan terbawa arus negatif. Oleh karenanya, kita harus membekali diri dengan beragam ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama, sebagai benteng bagi kita agar tak mudah terseret arus pergaulan terlarang.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar kita tidak terbawa pergaulan bebas. Salah satunya adalah menyibukkan diri dengan beragam kegiatan yang positif dan bernilai pahala. Bersih-bersih rumah, rajin berolahraga, berkebun, menyiram tanaman, membaca buku, adalah contoh kegiatan positif yang bisa kita jalankan secara rutin. Jadilah kaum muda yang selalu berusaha melakukan perubahan, agar hari-hari yang dijalani lebih bermanfaat.
Mengisi waktu dengan aktivitas-aktivitas positif adalah cara paling ampuh buat berubah. Mungkin awalnya memang perlu sedikit dipaksa, tapi lama-lama kita akan terbiasa melakukan aktivitas positif tersebut. Bahkan, kita akan merasa ada yang kurang kalau tidak melakukannya (hlm. 30).
Berusahalah menjadi kaum muda cerdas yang tidak hanya mementingkan kehidupan yang bersifat keduniawian semata. Tetapi juga mementingkan bekal untuk kehidupan yang abadi yakni di akhirat kelak. Memperbanyak sedekah, rajin shalat berjamaah, berbuat baik kepada teman dan kerabat, adalah sederet aktivitas bernilai pahala sebagai bekal kita menghadapi kehidupan akhirat.
Rasul pernah menjelaskan, orang yang cerdas itu orang yang sering ingat mati dan mau menyiapkan diri untuk kematian itu. Orang yang cerdas tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tak ada manfaatnya. Mereka sibuk memikirkan hari esok (hlm. 84).
Lewat buku ‘Open Your Heart, Follow Your Prophet’ karya Arif Rahman Lubis, para pembaca diajak untuk meresapi pesan-pesan Rasulullah Saw. agar cita-cita yang diimpikan bisa diraih di usia muda. Selamat membaca.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.