Ulasan Buku The Shadow King: Sejarah Pahlawan Perempuan yang Jarang Dibahas

Ayu Nabila | Ramadhona Adi Saputra
Ulasan Buku The Shadow King: Sejarah Pahlawan Perempuan yang Jarang Dibahas
Ilustrasi buku "The Shadow King" (Gramedia Digital)

Buku 'The Shadow King' karya Maaza Mengiste, novel yang menawarkan perspektif baru tentang Perang Italia-Ethiopia tahun 1935.

Kalau kamu suka cerita sejarah yang berfokus pada kekuatan perempuan. Buku ini bisa jadi bacaan yang bikin kamu terinspirasi.

Ditulis dengan gaya yang puitis dan penuh emosi, buku ini juga menggambarkan sisi-sisi perang yang jarang dibahas dalam sejarah manapun.

Sinopsis Cerita Buku 'The Shadow King' karya Maaza Mengiste

Cerita ini berpusat pada Hirut, seorang pelayan muda di Ethiopia yang hidupnya berubah ketika pasukan Benito Mussolini menyerbu negaranya.

Hirut awalnya hanya seorang gadis biasa, tapi akhirnya menjadi pejuang yang melindungi tanah airnya. Buku ini menyoroti peran perempuan dalam perang, khususnya dalam mendukung gerakan perlawanan.

Hirut dan perempuan lainnya mengambil senjata dan ikut bertempur, meskipun sejarah sering mengabaikan kontribusi mereka.

Di sisi lain, buku ini juga memperlihatkan kompleksitas perang—dari hubungan antar manusia hingga dampak emosional yang dalam.

Maaza Mengiste menciptakan kisah yang kaya dengan detail sejarah, menggambarkan kehancuran perang, keberanian yang luar biasa, dan identitas yang diperjuangkan di tengah kekacauan.

Ulasan Buku 'The Shadow King' karya Maaza Mengiste

The Shadow King adalah novel yang menggugah dan mengguncang. Maaza Mengiste menggunakan bahasa yang sangat puitis, bahkan dalam menggambarkan adegan-adegan perang yang brutal.

Narasi buku ini nggak cuma soal peperangan fisik, tapi juga konflik batin dan ketegangan sosial yang dialami oleh karakter-karakternya.

Hirut sebagai tokoh utama benar-benar mencuri perhatian. Dia bukan pahlawan yang sempurna, tapi keberanian dan kemanusiaannya terasa nyata.

Selain itu, buku ini menyoroti bagaimana perempuan sering kali menjadi kekuatan yang tak terlihat di balik perjuangan besar.

Namun, gaya penulisan Mengiste yang berlapis dan penuh metafora mungkin terasa menantang bagi sebagian pembaca.

Alurnya juga tidak selalu cepat, karena penulis lebih fokus pada pembangunan suasana dan kedalaman karakter. Tapi kalau kamu sabar, buku ini akan memberikan pengalaman membaca yang sangat memuaskan.

The Shadow King berhasil masuk daftar panjang Booker Prize 2020 dan mendapat banyak pujian kritis. Buku ini dianggap sebagai karya penting yang mengangkat sejarah Afrika dengan cara yang mendalam dan orisinal.

The Shadow King adalah novel yang memadukan sejarah, emosi, dan kekuatan perempuan dalam cerita yang mendalam.

Cocok buat kamu yang suka buku-buku dengan tema perjuangan, identitas, dan keberanian yang sering luput dari perhatian. Sebuah bacaan yang nggak cuma menarik, tapi juga meninggalkan kesan mendalam.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak