Film 2nd Miracle in Cell No 7 merupakan sekuel dari film hits Miracle in Cell No 7 yang dirilis pada tahun 2022. 2nd Miracle in Cell No 7 telah tayang di bioskop tanah air mulai dari 25 Desember 2024.
Adapun sutradara dan aktor yang terlibat antara lain ada Herwin Novianto sebagai sutradara dan Vino G. Bastian, Denny Sumargo, Bryan Domani, serta aktor ternama lainnya, sebagai pemeran.
Film ini bercerita tentang kelanjutan kisah Kartika setelah ayahnya, Dodo diganjar hukuman mati. Diceritakan, sepeninggal Dodo, Kartika dirawat oleh kepala penjara bersama istrinya, dan aktivitas menyelundup ke dalam penjara masih dilakoni Kartika.
Semua pihak yang tulus menyayangi Kartika diceritakan saling sepakat untuk menyembunyikan kenyataan bahwa Dodo sudah meninggal demi melindungi perasaan Kartika.
Namun kebohongan itu justru menimbulkan konflik dan membahayakan, terlebih pihak yang menaruh dendam pada Dodo masih gencar berupaya merusak kehidupan Kartika yang mulai tertata.
Ulasan Film 2nd Miracle in Cell No 7
Miracle in Cell No 7 versi aslinya (Korea) adalah film legendaris yang saya yakin sampai kapan pun akan tetap mengiris hati penikmatnya. Makanya, saat sineas Indonesia memutuskan untuk "meminangnya," rasa antusias sekaligus was-was campur aduk saat kabar itu berembus.
Bukan tanpa alasan! Pasalnya, Miracle in Cell No 7 versi aslinya bisa bikin mata bengkak, meski suasana hati si penonton lagi happy-happy-nya. Saking, semesta film ini sukses membawakan dan menghidupkan cerita lho, ya!
Bahagianya, maha karya sineas Korea satu itu sukses pula diadaptasi dengan sangat apik oleh sineas tanah air kita. Lantas setelah sukses di musim pertama, apakah sekuelnya juga punya nasib yang sama bagusnya? Tampaknya sih iya!
Soalnya sebagai sekuel, 2nd Miracle in Cell No 7 disajikan dengan sebagus itu! Dari segi cerita, fokus film bergerak di antara kehidupan Kartika setelah ayahnya tiada, juga tentang jalinan romansa Ayah Dodo dengan Ibu Uwi, dua sosok yang membawa Kartika ke dunia.
Jadi bisa dibilang 2nd Miracle in Cell No 7 adalah penjelas antara masa lalu dan masa depan dari Kartika. Bagi saya itu menarik, sih!
Namun, sayangnya ada beberapa adegan yang terkesan klise. Menurut saya pilihan narasi untuk menggunakan buku diary sebagai media penyaji masa lalu orang tua Kartika terlalu mainstream dan serangkaian adegan yang menyertainya pun terkesan terlalu memaksakan.
Yup, karenanya dibandingkan film pendahulu dan film aslinya, 2nd Miracle in Cell No 7 belum sepadan mengimbangi suasana sentimental yang kental di keduanya. Tapi apa iya kalau yang demikian tadi lantas merusak total filmnya?
Menurut saya sih gak! Karena memang daya tarik 2nd Miracle in Cell No 7 tak hanya dari alur ceritanya, melainkan juga gaya komedi dan suasananya yang lebih cair yang terbangun di sepanjang cerita.
Itu karena Indra Jegel, Rigen, Indro Warkop, Tora Sudiro, dan pemain lainnya ciamik betul menghidupkan banyolan receh dengan pembawaan mereka yang khas. Ya, intinya dibandingkan air mata kesedihan, kamu akan lebih deras bercucuran air mata bahagia karena narasi komedinya memang sepecah itu dibawakan.
Hal yang paling penting, akting jajaran pemeran utama memang gak ada lawan! Akting Vino G. Bastian di film ini harusnya bisa membawanya ke penghargaan bergensi di bidang keaktoran.
Tak hanya Vino G. Bastian sih sederet aktor dan aktris yang berperan seperti Graciella Abigail, Marsha Timotius, Denny Sumargo, Bryan Domani, hingga Mawar Eva de Jongh pun turut menjadi kunci dari suksesnya film ini.
Film ini juga dikemas dengan gaya sinematografi yang ciamik dan menampilkan teknik pengambilan gambar yang mengagumkan. Tampak betul soal urusan teknis pengambilan gambar di beberapa adegan digarap lebih serius sehingga begitu estetik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS