‘Kuasa Gelap’ adalah film horor Indonesia yang rilis pada Oktober 2024 dan berhasil meraih lebih dari 1,4 juta penonton. Film ini membawa sesuatu yang jarang ditemui di horor lokal, yaitu eksorsisme dalam tradisi Katolik, bukan hantu-hantu khas Jawa atau gangguan gaib yang berhubungan dengan kepercayaan Islam.
Nah, setelah tayang di bioskop, sekarang film ini bisa dinikmati di Netflix sejak 20 Februari kemarin.
Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, film ini dibintangi oleh Jerome Kurnia, Lukman Sardi, Astrid Tiar, Lea Ciarachel, dan Freya JKT48. Dengan tema yang cukup fresh buat perfilman horor lokal, gimana nih eksekusinya? Worth it buat ditonton atau nggak? Yuk, kita bahas!
Sinopsis
Cerita bermula dari dua remaja, Kayla (Lea Ciarachel) dan Cilla (Freya JKT48), yang mencoba main jelangkung buat memanggil arwah. Tapi mereka malah ngundang sesuatu yang nggak seharusnya. Akibatnya, Kayla mulai diganggu makhluk gaib sampai akhirnya kerasukan.
Di sisi lain, ada Romo Thomas (Jerome Kurnia), seorang romo muda yang lagi galau berat. Dia kehilangan adiknya dalam kecelakaan, yang bikin imannya goyah dan kepikiran buat keluar dari gereja. Tapi sebelum pergi, dia dapat tugas terakhir yaitu membantu Romo Rendra (Lukman Sardi) menangani kasus kerasukan Kayla.
Ternyata, ini bukan sekadar eksorsisme biasa. Kekuatan jahat yang menguasai Kayla bukan cuma mengancam nyawanya, tapi juga membongkar rahasia kelam ibunya.
Romo Thomas dan Romo Rendra pun harus menghadapi lebih dari sekadar ritual pengusiran setan, mereka juga harus melawan ketakutan dan keraguan mereka sendiri.
Ulasan FIlm Horor ‘Kuasa Gelap’
Sebagai film eksorsisme “yang katanya” pertama di Indonesia, ‘Kuasa Gelap’ memang mencoba menghadirkan sesuatu yang beda.
Selama ini, film horor kita lebih sering mengangkat mitologi lokal atau hantu-hantu urban legend. Kali ini, horor Katolik ala ‘The Conjuring’ atau ‘The Exorcist’ coba dibawa ke ranah perfilman Indonesia.
Tapi kalau ngomongin cerita, ‘Kuasa Gelap’ masih banyak miripnya sama film-film eksorsisme luar negeri. Ada ritual pengusiran setan, ada iblis yang nggak cuma menyerang fisik tapi juga menggali luka lama para tokoh, dan tentu saja ada pergulatan batin dari karakter utamanya.
Sayangnya, meskipun premisnya menarik, eksekusinya belum maksimal. Alur ceritanya masih terasa datar di beberapa bagian, ada yang bertele-tele, ada juga yang harusnya bisa lebih intens tapi malah kurang greget.
Dari segi teknis, sound effect-nya terasa terlalu lebay di beberapa adegan, bikin momen seramnya malah terasa dipaksakan. Sinematografinya juga kurang bisa membangun atmosfer mencekam yang kuat, padahal adegan eksorsismenya sebenarnya punya potensi buat lebih intens.
Tapi di luar itu, ada beberapa hal yang patut diapresiasi. Chemistry antara Jerome Kurnia dan Lukman Sardi sebagai dua romo yang berusaha mengusir iblis terasa solid.
Pergulatan batin mereka juga cukup menarik untuk diikuti, karena nggak cuma melawan iblis, tapi juga harus menghadapi rasa ragu dan trauma pribadi mereka.
Secara keseluruhan, ‘Kuasa Gelap’ tetap jadi tontonan horor yang cukup menarik, terutama buat yang suka film bertema eksorsisme. Meski ceritanya masih terasa familiar dan beberapa aspek teknisnya kurang maksimal, film ini tetap punya momen-momen seram yang bisa bikin merinding.
Rating Pribadi: 5.4/10
Jadi, kalau penasaran sama bagaimana eksorsisme versi film Indonesia, langsung aja tonton ‘Kuasa Gelap’ di Netflix!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS