3 Toko Oleh-Oleh Legendaris di Alun-Alun Bandung, yuk Mampir!

Hayuning Ratri Hapsari | Yola widya
3 Toko Oleh-Oleh Legendaris di Alun-Alun Bandung, yuk Mampir!
Ilustrasi roti. (Pexels/cottonbro/studio)

Siapa yang tak kenal dengan kota Bandung? Selain keindahan alam dan tempat wisatanya, kota ini juga terkenal dengan kulinernya yang beraneka ragam.

Bukan sekadar kuliner biasa, tapi banyak yang berdiri dari sejak zaman kolonial Belanda. Beberapa di antaranya terletak di pusat kota, yakni alun-alun Bandung.

Bandung memang terkenal juga dengan sejarahnya. Ada banyak peninggalan yang membuktikan kota ini berkontribusi dalam sejarah Indonesia. Museum Asia Afrika dan Monumen Bandung Lautan Api adalah salah satunya.

Demikan juga kulinernya, ada 3 toko oleh-oleh legendaris yang patut dikunjungi di Kota Bandung. Bentuk bangunan, furniture, aksesoris hingga produknya sangat bernuansa tempo dulu.

1. Toko Kopi Aroma

Bagi pencinta kopi wajib berkunjung ke toko yang terletak di Jl. Banceuy No.51 ini. Koffie fabriek Aroma berdiri pada tahun 1939. Toko ini setiap hari pasti dipenuhi antrean pembeli. Mereka membeli kopi jenis Mokka Arabika dan Robusta.

Mokka Arabika wangi dan beraroma lembut, cocok untuk penyuka kopi rendah kafein. Adapun Robusta pahit dan aromanya keras alias tinggi kafein. Kedua produk ini dijual dalam kemasan 250 gram dan 500 gram.

Pengunjung yang masuk ke dalam toko untuk membeli Kopi Aroma pasti melihat peralatan yang serba kuno. Di dalam toko terdapat peralatan sangrai kuno dari Jerman. Apabila beruntung, dapat terlihat para karyawan yang sedang produksi kopi di bagian dalam toko.

2. Sumber Hidangan

Masuk ke toko yang terletak di Jl. Braga No.20-22 ini serasa berpindah ke masa lampau. Nuansa Belanda sangat kental. Meja dan kursi, etalase kue hingga mesin kasir, semua serba kuno. Bahkan para pegawainya juga sudah berumur semua. Toko kue ini terkenal sejak tahun 1929 hingga kini. 

Roti dan kue di Sumber Hidangan sangat laris. Selain namanya yang unik, rasanya juga enak semua. Roti kismis adalah favorit pengunjung.

Tokonya buka dari 9.30-15.30. Toko ini menjual kue dan roti ala Belanda. Namanya juga menggunakan Bahasa Belanda. Kalau bingung mau beli apa bisa bertanya dulu pada penjaganya.

Roti dan kue yang dijual di Sumber Hidangan seperti bokkeport, croissant, cinnamon rolls, kue sus, roti tawar, roti kismis, dan masih banyak macamnya. Di sini juga ada es krim jadul. Es krim Rum Raisin namanya. Rasa es krimnya lembut dengan rasa rum yang ringan.

Menikmati roti dan kue di Sumber Hidangan serasa berada di restoran zaman Belanda.

3. Toko Roti Sidodadi

Toko roti legendaris ini terletak di Jl. Otto Iskandardinata No.255. Jam bukanya dari 10 siang hingga 8 malam, kecuali hari Minggu. Jika hari ramai pengunjung bisa tutup lebih cepat dari biasanya.

Toko Sidodadi berdiri dari tahun 1954. Bangunan tokonya mirip rumah tempo dulu, di dalamnya cenderung kecil, hingga pembeli bisa antre sampai trotoar. Namun Pengunjung rela antre demi cita rasa roti yang fresh dari oven.

Harga roti dan kue di toko ini sangat terjangkau. Roti favorit di Toko Sidodadi adalah roti Frans. Frans cokelat dan polos awalnya, sekarang makin banyak variannya. Roti Frans bentuknya besar seperti bantal. Paling enak kalau baru keluar dari oven. Rotinya lembut dan cokelatnya lumer.

Untuk varian yang kecil ada isian keju, kornet, bakso, kacang, fla, kismis, dan lainnya. Harganya mulai dari 4000-an. Selain itu, di Toko Sidodadi dijual juga roti tawar, jajanan pasar, brownies, dan kue tart.

Toko ini juga menyediakan minuman jeruk dan cokelat dingin. Pengunjung tinggal isi sendiri gelas yang disediakan, lalu bayar di kasir.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak